Essi 199 -- Urusan Bumi Urusan Langit
Tri Budhi Sastrio
Meskipun rasanya kurang tepat tetapi kali ini
   akan digunakan juga
Dua istilah yang sama-sama kurang jelas dan
   kurang tepat kriteria.
Istilah pertama urusan bumi yang kandungan
   makna dan ceritanya
Seterang dan sejelas sinar surya yang memancar
   tak ada hentinya.
Semua peristiwa yang terjadi di bumi serta
   lingkungan sekitarnya
Termasuk juga urusan di planet lain, sepanjang
   manusia pelakunya
Maka bolehlah itu disebut urusan bumi, urusan
   manusia dan dunia.
Sedangkan yang kedua adalah urusan langit
   yang makna kisahnya
Berkaitan dengan yang ada nun jauh di atas sana
   yang panglimanya
Adalah Sang Mahapencipta, Sang Mahapenentu,
   Sang Mahakuasa.
Nah, sabda sang panglima diturunkan ke dunia
   melalui utusanNya
Kemudian semua sabda dicatat dalam kitab ...
   kitab suci namanya.
Apakah urusan langit tidak ada hubungannya
   dengan urusan bumi?
Justru inilah permasalahan utamanya, permasalahan
   pada kitab suci.
Simak saja kitab suci berisi catatan Sang Utusan
   Sorga yang juga nabi,
Yang landasan berpikirnya paling tidak ditentukan
   tiga hal yang hakiki.
Pertama keyakinan teguh tak tergoyahkan walau
   dihantam godam besi
Bahwa Allah itu mahakuasa atas langit dan bumi
   beserta seluruh isi.
Kedua keyakinan yang sama, teguh tidak
   tergoyahkan, bahwa pada nabi
Yang adalah Sang Utusan Sorga, semua kekuasaan
   atas langit dan bumi
Telah diserahkan sehingga Dialah yang nanti jadi
   hakim atas orang mati.
Ketiga bahwa semua catatan para murid dan
   rasulNya tanpa manipulasi,
Dalam artian bahwa apa yang ditulis benar
   seperti yang dialami sendiri.
Tak ada rekayasa, tak ada manipulasi, artinya
   jika sabda Tuhan berbunyi
Dialah Anak yang kukasihi, kepadanyalah Aku
   berkenan, dan jadi ayat suci
Kerena memang seperti itu yang didengar para
   murid bukan yang lain lagi.
Jika murid yang lain mencatat tambahannya,
   Dengarkanlah Dia, tak berarti
Ada pertentangan di antara keduanya ... yang ada
   ialah saling melengkapi.
Nah ... dengan tiga hal inti serta hakiki laksana ini,
   urusan langit dan bumi
Menjadi mudah diterangkan karena jelas kaitan
   dan runtutan ini tali temali.
Urusan bumi adalah urusan langit dan urusan
   langit adalah urusan bumi.
Karena semua perintah dari larigit haruslah
   dinyatakan dalam tulus bakti.
Tulus bakti yang utama tentu saja untuk yang
   mahakuasa, akan tetapi
Seperti yang disampaikan oleh Sang Nabi
   Utusan Sorga, tulus bakti bagi
Yang mahakuasa bentuk konkritnya haruslah
   berupa empati yang sejati,
Dan empati yang sejati haruslah dtujukan
   pada sesama yang ada di bumi.
Empati tulus bakti bagi yang mahakuasa
   hanya menjadi benar dan berarti
Jika obyek sasarannya adalah sesama, karena
   Tuhan pemilik langit bumi  Â
Serta seluruh isinya, jadi ... kan sedang
   bersandiwara jika kasih dan empati
Diberikan pada sang empunya sementara
   perintahNya jelas bak mentari.
Apa yang tidak kau lakukan pada yang paling hina
   di antara kalian sendiri
Tidak juga kau lakukan untukKu, begitu kurang lebih
   isi sabda Sang Nabi.
Jadi urusan bumi menjadi urusan langit dan
   urusan langit jadi urusan bumi
Karena memang begitulah hakiki serta inti sabda
   perintah dari Sang Nabi.
Curahkan kasih dan berikan empati pada
   sesamamu yang ada di bumi.
Â
Essi nomor 199 -- SDA06092012 -- 087853451949