Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Masa Depan: Kemelut di Garuda Satu

14 Desember 2020   04:02 Diperbarui: 14 Desember 2020   04:24 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemelut di Garuda Satu
Tri Budhi Sastrio

Masa depan umat manusia
Tergantung pada banyak hal.
Salah satu diantaranya adalah
Kemampuan bersinergi
Dengan planet lain, galaksi lain. Mengapa?
Karena disanalah terpendam sejuta
Misteri ilmu pengetahuan!

Garuda Satu luasnya lebih dari seribu hektar. Bangunannya bergaya aneh-aneh, berderet teratur, dan kalau dilihat dari satelit akan memberikan gambaran Burung Garuda besar sedang membentangkan sayap.

Puluhan trilliun rupiah dihabiskan untuk kompleks ini. Pembangunannya juga membutuhkan waktu yang tidak tanggung-tanggung. Dua puluh tahun. Dan sekarang, tahun 2225, Garuda Satu mulai operasional. Presiden sendiri datang meresmikan lengkap dengan segenap jajaran anggota kabinet.

Yang juga luar biasa adalah kedatangan Kepala Negara asing. Mungkin baru kali ini dalam sejarah, seratus enam puluh Kepala Negara hadir dalam sebuah upacara peresmian, peresmian Garuda Satu.

Kepak sayap Garuda ternyata mampu mengibas semua negara maju untuk datang menyaksikan bangsa yang tadinya terlelap dalam dunia perwayangan, dunia kemenyan, dunia mistik, sekarang ternyata berhasil melambung tinggi menggapai antariksa, menggapai bintang, menggapai galaksi.

Bersamaan dengan peresmian kompleks ini, pesawat Antariksa Indonesia-101, berpenumpang delapan puluh ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, akan diluncurkan guna mengantar dan menggantikan rekan mereka di Planet Jupiter. Planet Jupiter berada di bawah pengelolaan Indonesia begitu isi persetujuan internasional tentang kerja sama antariksa.

Di Jupiter, ilmuwan-ilmuwan Indonesia sedang sibuk memproses serbuk Jupiter, semacam serbuk yang tidak mungkin ditemukan planet lain. Serbuk ini harganya seribu kali lebih mahal dari emas.

Satu ons serbuk ini mampu dimodifikasi menjadi bahan bakar padat untuk semua pesawat Antariksa yang ada saat itu dan bisa digunakan selama satu tahun penuh. Itu baru satu ons. Di Jupiter ada milyaran ton serbuk ajaib yang dapat diambil kapan saja. Jadi dapat dibayangkan betapa strategisnya proyek ini.

Mungkin heran, mengapa negara-negara yang lebih maju, membiarkan harta karun tak ternilai itu jatuh ke tangan Indonesia? Apakah karena mereka tidak mengetahui hal ini? Jawabnya tidak dan ya sekaligus.

Puluhan pesawat peneliti negara maju pernah mendatangi planet itu dan mengambil banyak contoh. Peneliti-peneliti negara maju juga banyak yang berdatangan ke planet itu. Mereka tahu keberadaan serbuk itu tetapi sayangnya mereka tidak mengetahui bagaimana memanfaatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun