Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kasidi Nomor 601: Makan dengan Tangan

2 Desember 2020   19:51 Diperbarui: 6 Februari 2022   15:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasidi 601 Makan dengan Tangan

Makan dengan tangan sering dianggap sebagai gaya orang desa dan kampungan. Orang yang berkata seperti ini pasti jarang masuk kampung dan desa. Orang kampung dan orang desa makin banyak yang makan dengan sendok dan garpu. 

Orang yang tetap berani makan dengan tangan tatkala makan bersama dengan banyak orang di kota tentu orang yang sangat 'berkarakter'. Tidak percaya? Hahaha ... begitu kata Kasidi sambil tertawa terbahak-bahak.

Kemudian, seperti biasanya, Kasidi mulai menerangkan tanpa diminta bagaimana ceritanya makan dengan tangan masa kini, di restoran besar, dengan orang 'ngetop' malah disebut berkarakter.

Sejumlah ilmuwan percaya bahwa sendok dan garpu sudah ada sejak lima puluh ribu sampai seratus ribu tahun yang lalu. Mesir, India dan kemudian Cina adalah tiga peradaban tua yang mendapat kredit berkembangnya sendok dan garpu. 

Kemudian peradaban Yunani dan Romawi ikut berperan dalam istilah yang diberikan pada sendok atau 'spoon' yang berasal dari 'koklea' atau siput karena memang pada masa itu sendok dibuat dari cangkang siput.

Pada masa yang lebih kemudian, di Inggris umpamanya, sendok diketahui dibuat pada tahun 1259 dan kegunaan utamanya justru bukan untuk makan melainkan untuk hiasan. 

Dalam perkembangan berikutnya, keluarga kerajaan di Eropa menjadi pelopor berkembangnya sendok dan garpu yang bahan dasarnya emas dan perak untuk kalangan atas. Sendok dan garpu benar-benar menjadi sangat populer saat Revolusi Industri melanda Eropa. 

Seorang ahli sejarah makanan, Bee Wilson menulis dalam 'Consider the Fork: A History of How We Cook and Eat' mengatakan bahwa sendok dan garpu adalah buah teknologi yang pada gilirannya mengubah cara banyak orang mengonsumsi makanan.

Jika pada awalnya orang makan tanpa sendok dan garpu lalu apa yang digunakan? Tentu saja tangan. Jika dulu semua orang makan dengan tangan, lalu apa yang menjadi masalah jika saat ini kembali banyak orang makan dengan tangan? Tentu saja tidak ada kecuali orang merasa rikuh kala makan bersama pakai tangan sedangkan yang lain menggunakan sendok dan garpu. 

Lalu bagaimana dengan sumpit? Kasidi merasa tidak ada masalah dengan sumpit. Lalu berkarakternya? Berani makan dengan tangan sedangkan yang lain makan dengan sendok, garpu dan sumpit, jelas menunjukkan karakter yang kuat dan berani beda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun