Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi Nomor 233: Tahu Berterima Kasih

1 Desember 2020   09:43 Diperbarui: 1 Desember 2020   09:50 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: davidmint.com

Kasidi 233  Tahu Berterima Kasih

Apakah tahu berterima kasih penting? Rasanya ya dan rasanya juga rasa terima kasih penting tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi Tuhan meskipun bagi Tuhan sendiri dengan segala kemuliaannya rasa  terima kasih manusia tidak menambah apa-apa pada kemuliaanNya. Manusia sendiri seringkali menjadi tidak suka dan bahkan tawar hati jika berkaitan dengan orang yang tidak tahu berterima kasih tetapi tidak Tuhan. 

Tuhan tetap oke bagi semua orang termasuk orang yang tidak tahu terima kasih. Buktinya? Simak saja penggalan sabda Tuhan berikut: 'Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.'

Begitu Allah, begitulah Tuhan. Lalu manusia? Ya diperintahkan seperti itu juga tetapi seperti banyak perintah lainnya ternyata sulit dilaksanakan. Pada bagian lain, setelah menyembuhkan 10 penderita kusta, Tuhan yang sebenarnya tidak memerlukan rasa terima kasih manusia ternyata sempat juga bertanya. Kasidi no. 233 mengutipkan perasaan Tuhan terhadap masalah ini: 'Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? 

Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah diantara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?' Itulah kita, itulah potret banyak orang. Sulit berterima kasih dan bahkan tidak tahu berterima kasih, sayang sekali. Sikap ini bahkan sering dilakukan, disadari atau tidak disadari. Semoga catatan sederhana ini - Kasidi namanya - mampu menjadi pemantik harapan dan cahaya dan terang, sehingga tahu berterima kasih selalu ada dalam naungan sikap rendah hati dan murah hati. Kasidi no. 233 - - tbs/sda - 30092016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun