Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kasidi Nomor 262: Benar-benar Percaya

1 Desember 2020   03:37 Diperbarui: 1 Desember 2020   04:10 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: allposters.com

Kasidi 262  Benar-Benar Percaya

Merasa percaya, percaya, dan benar-benar percaya meskipun sekilas tampaknya sama, tetapi sebenarnya berbeda, bahkan sangat berbeda dan perbedaannya dapat saja ibarat bumi dan langit. Bibir, lidah, sikap dan perilaku orang yang merasa percaya, percaya dan benar benar percaya sekilas bisa tampak sama, tetapi tampilan respon, sikap, dan perilaku jelas berbeda.

Orang yang benar benar percaya akan memandang apa yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi, sebagai rencana dan kehendak Tuhan, dan sudah pasti seinci pun tidak akan menggeser rasa percaya ini karena alasan apapun juga serta sekaligus tidak akan terjebak pada apa yang diberi label fatalisme.

Menjadi benar benar percaya bukan berarti terjebak dalam fatalisme. Benar benar percaya ya benar benar percaya dan di dalamnya tidak ada elemen mencobai Tuhan, tidak ada elemen karena total percaya lalu mengharap Tuhan akan mengerjakan semua pekerjaan manusia. Tuhan tidak perlu turun tangan sendiri untuk itu, walau Dia sangat mampu melakukan itu. Tuhan hanya perlu menggerakkan hati seseorang atau banyak orang lain untuk menyelesaikan semua hal yang dikehendakiNya atau sebaliknya.

Orang yang benar benar percaya seperti itulah cara berpikirnya. Tuhan pasti akan menyelesaikan semua yang telah direncanakan dengan beragam cara, apakah cara langit atau cara bumi, apakah cara ilahi atau cara duniawi.

Apakah doa dapat menyelesaikan sebuah proyek pembangunan? Jawabnya ya dan ya dan ya. Mengapa? Karena doa yang selaras dengan kehendak Tuhan menggerakkan hati, pikiran, dan tindakan banyak orang. Mereka yang punya dana berlebih, mereka yang dapat merencanakan bangunan, mereka yang dapat membangun, mereka yang bisa ini, mereka yang bisa itu. Itulah 'gaya' mereka yang benar-benar percaya.

Rencana perlu, kerja nyata harus, dan orang-orang yang benar-benar percaya melakukan itu semua dalam bingkai kerendahan dan kemurahan hati, dua bingkai yang tidak dimiliki oleh mereka yang sekedar percaya atau yang hanya merasa percaya. Referensinya? Banyak dan salah satu di antaranya: 'Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.'

Bahkan lebih jauh Kasidi juga percaya bahwa doa yang selaras dengan kehendakNya dapat menggerakkan hati orang yang bodoh, picik, jahat, pembenci, penghasut, penjilat, dan banyak lagi, sehingga mereka semua tanpa disadari justru ikut membantu rencana yang selaras dengan kehendak Tuhan menjadi kenyataan tepat pada waktunya. Dengan begini masih adakah yang ragu untuk total taat, total setia dan total percaya? Ayo para sahabat Kasidi, jangan ragu.

Benar-benar percaya atau total percaya pastilah indah, pastilah menyenangkan, karena semua menjadi logis dan rasional, sesuai dan selaras dengan kehendak Sang Mahapenentu. Kasidi no. 262 -- tbs/sda -- 19102016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun