Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi nomor 213: Air, Api, Darah dan Rindu

27 November 2020   16:35 Diperbarui: 27 November 2020   16:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Trevisani_baptism_christ.JPG

Kasidi 213  Air, Api, Darah dan Rindu

Masih ingat pria terbesar yang pernah dilahirkan oleh seorang wanita di dunia? Namanya Yohanes dan gelarnya Pemandi. Tetapi kemudian Tuhan menambahkan bahwa yang paling kecil dari surga lebih besar dari dia. Pria ini yang kemudian memperkenalkan permandian atau pembaptisan.

Ada berapa jenis pembaptisan sebagai tanda pertobatan, percaya, dan kesiapan melaksanakan perintah Tuhan? Ada banyak. Dari penggalan sabda berikut saja paling tidak ada 3 jenis pembaptisan. Simak penggalan sabda berikut ini:

'Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.'

Dari tiga tipe pembaptisan ini - air, Roh Kudus, dan api - masih ditambah dua tipe pembaptisan yang lain yaitu 'pembaptisan darah' dan 'pembaptisan rindu'.

Kasidi no. 213 mencoba melontarkan satu hal yang sebenarnya sangat umum tapi karena ada yang seperti paradoks di dalamnya maka perlu dicermati. Hal tersebut adalah pernyataan berikut. 'Setiap orang berhak, boleh dan dapat dibaptis dengan air.' Pernyataan ini benar. 'Setiap orang tidak berhak, tidak boleh dan tidak dapat dibaptis dengan air.' Pernyataan ini juga benar.

Dua pernyataan yang jelas bertolak belakang ternyata sama benarnya. Ayo bagaimana menjelaskannya? Kasidi no. 213 - - tbs/sda -17092016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun