Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi Nomor 212: Tuhan Bernegosiasi

27 November 2020   15:29 Diperbarui: 27 November 2020   15:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://artikel.sabda.org

Kasidi 212 Tuhan Bernegosiasi 

Tidak cuma sekali dicatat bagaimana TUHAN bernegosiasi dengan para nabi dan tidak cuma sekali pada akhirnya Dia berkenan mengalah. Amarah dan murka yang ditimpakan pada mereka yang jahat dan tidak setia seringkali dibatalkan oleh Sang Mahapengampun. Amarah dan murka memang dibatalkan tetapi ini tidak berarti bahwa kejahatan dan ketidak-setiaan berakhir. Semua terus berlanjut seakan-akan doa dan permohonan para nabi pada Allah sama sekali tidak ada artinya.

Apakah mereka tidak tahu bahwa mereka tetap selamat karena ada negosiasi dan doa, atau karena mereka memang 'tegar tengkuk' alias 'bodoh dan picik'? Tidak terlalu jelas alasannya tetapi yang pasti kejahatan dan ketidaksetiaan terus berlanjut. Sedangkan dari pihak Tuhan, seperti yang diajarkan, alasannya jelas. Dia tidak ingin yang baik dan setia ikut menjadi korban murka dan amarahNya bersama-sama dengan mereka yang memang jahat dan tidak setia.

Sikap Tuhan ini diperjelas dan dipertegas dalam kisah tentang ilalang dan gandum yang dibiarkan tumbuh bersama. Keduanya baru dipisahkan ketika panenan tiba. Gandum ke lumbung, ilalang dibakar. Itulah sebabnya mengapa yang jahat dan tidak setia hidup 'makmur dan sejahtera' karena Tuhan memang mengijinkannya.

Semoga kisah yang disampaikan Tuhan ini dapat memotivasi setiap orang untuk hidup seperti gandum dan bukannya ilalang. Dengan karunia rendah hati dan murah hati, kisah yang disampaikanNya kiranya dapat menyelamatkan banyak orang.

Yang jahat dan yang baik memang tetap boleh hidup berdampingan, tetapi pada akhirnya nanti, jika tidak bertobat, tentu akan dipisahkan. Kasidi no. 212 - -- tbs/sda -16092016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun