Mohon tunggu...
Tri Bayu Yudoyono
Tri Bayu Yudoyono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa semoga lulus tepat waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Candu Media Sosial di Masa Pandemi

15 April 2021   11:16 Diperbarui: 15 April 2021   11:32 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh media sosial bagi kehidupan masyarakat sangat besar, dan kebanyakan pengaruh tersebut sangat positif. Misalnya, mempermudah kita dalam mendapat teman baru dan memperoleh informasi yang berguna. Selain itu, media sosial dapat menjadi tempat yang memberikan hiburan bagi masyarakat. YouTube,dan  Instagram, dapat dikatakan sebagai media sosial yang sukses menghibur masyarakat karena segala informasi pun tersedia mulai dari lokal sampai interlokal. Namun sesuatu yang berlebihan tidak baik, jika sudah mengalami kecanduan,media sosial sudah tidak positif lagi. 

Semenjak panndemi covid-19 , penggunaan media sosial meningkat pesat, karena tidak bisa berinteraksi secara langung, masyarakat menggunakan media sosial untuk berinteraksi, class meeting menggunakan g meet dan juga zoom, Dengan adanya kebijakan belajar dirumah menggunakan media online, bahkan selama pandemi ini kita tidak bisa terlepas dari internet, media sosial pada gedget setiap harinya. Lalu tanpa kita sadari bahwa kegiatan ini setiap harinya akan meningkatkan nilai kecanduan pada media sosial.  Bahkan sebagian orang sudah menyadari bahwa mereka ternyata sedang mengalami kecanduan media sosial. 

Candu akan media sosial akan mengakibatkan kurangnya pola tidur yang akan menganggu aktivitas sehari- hari, Berikut adalah ciri - ciri kencaduan terhadap media sosial yaitu :

1. Menjadi linglung saat tidak mengakses media sosial

Misalnya saat gadgetnya tertinggal di rumah atau lowbat. Bisa-bisa ia akan bingung mau melakukan apa, bahkan terlihat linglung. Segala konsentrasinya hanya akan tertuju pada bagaimana caranya supaya ia bisa segera mengakses medsos lagi.

2. Tidak bisa bersosialisasi secara langsung

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti bakal tetap harus bertemu dengan orang lain dan berbicara tatap muka.

Sayangnya, orang yang sudah kecanduan medsos biasanya akan sulit melakukan itu. Di medsos, ia mungkin bisa berbicara dengan lancar dan bahkan cenderung bawel. Tapi saat bertemu langsung dengan orang lain, ia gak bisa melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan benar.

3. Lebih memetingkan image di medsos daripada di dunia nyata 

Orang yang di medsos tampak sempurna bisa jadi sebenarnya punya banyak kekurangan dan gak bahagia dalam hidup. Sayangnya, bukannya memperbaiki kehidupannya di dunia nyata, orang yang sudah kecanduan medsos malah lebih memilih untuk mementingkan image-nya di medsos dan membiarkan dirinya gak bahagia. 

4. Bergantung pada sosial media untuk menyelesaikan segala masalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun