Proses Berpikir Si Kecil Bersifat Sosial?

Perkembangan manusia, berkaitan dengan perubahan kemampuan dan keterampilan dari seluruh aspek  perkembangan yang terjadi sepanjang kehidupan. Apabila berbicara perkembangan kognitif maka berpusat pada perkembangan cara anak berfikir, memecahkan masalah, memori, dan kecerdasan. Ada dua ahli di bidang perkembangan kognitif, Jean Piaget ilmuwan dari Swiss dan  Lev S. Vygotsky dari Russia. Masyarakat lebih mengenal Piaget.

Kali ini saya akan membahas perkembangan kognitif menurut Vygotsky. Vygotsky adalah seorang ahli di bidang spikologi. Dalam mengkaji perkembangan kognitif mereka terdapat keselarasan dan perbedaan.

Vygotsky berfikir bahwa anak usia dini aktif membangun pengetahuan dan pemahaman yang melibatkan bantuan dari seseorang. Menurut Vygotsky, anak berfikir secara natural yang bersifat sosial, dan egocentric speech, yakni, anak mempelajari egocentric speech dari orang lain dan memfungsikan sebagai interaksi dengan orang lain. Peningkatan kualitas berfikir anak tidak luput dari orang sekitar dan bukan berpusat pada dirinya sendiri.

Dalam pemikiran Vygotsky terdapat Zona perkembangan proksimal (Zone of proximal development/ZPD) yaitu proses anak menyelesaikan tugas atau apa yang sedang dilakukan. Terdapat dua zona yakni; zona batas bawah dan batas atas. Tugas yang terdapat pada ZPD adalah tugas yang sulit bagi anak-anak, karena hal tersebut, anak harus dibantu oleh orang lain untuk menyelesaikan apa yang dilakukan.  ZPD batas atas yaitu tahap dimana anak tanggung jawab dan anak dapat menyelesaikan sebuah tugas nya dengan bantuan orang yang mampu. Sedangkan ZPD batas bawah yaitu anak mampu memecahkan masalah sendiri tanpa harus ada bantuan orang lain.

bahasa dan pemikiran Vygotsky berpendapat bahwa anak berbincang tidak hanya sebagai sebuah interaksi sosial tetapi sebagai membantu mereka dalam metuntaskan tugas. Vygotsky berfikir bahwa Private Speech (pemakaian bahasa sebagai kontrol diri), adalah alat berfikir yang penting pada masa kanak-kanak awal. Vygotsky mempertegas, semua kegunaan mental berasal dari sifat sosial. Anak-anak harus mampu berbahasa saat berkomunikasi sebelum mereka bisa berpusat pada pikirannya sendiri.