Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dampak Kerusakan Hutan terhadap Perubahan Perilaku Orangutan

3 Januari 2023   06:11 Diperbarui: 3 Januari 2023   06:20 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Orangutan (Tri Atmoko)

Kerusakan habitat orangutan akan berdapak pada perilaku dan pergerakan orangutan. Pada hutan yang rusak, orangutan akan memerlukan energi yang lebih banyak dalam melakukan pergerakan dan perjalanan hariannya. 

Kirana Widyastuti peneliti dari Fakultas Kehutanan UGM bersama para koleganya dalam penelitiannya telah mengembangkan model untuk melihat pengaruh gangguan hutan terhadap pergerakan orangutan. Hasil penelitian mereka telah diterbitan dalam jurnal ilmiah Internasional, Frontiers in Ecology and Evolution, baru-baru ini.

Model yang mereka sebut simulation model BORNEO (arBOReal aNimalmovEment mOdel) adalah sebuah model yang mensimulasikan pergerakan arboreal dan terestrial orangutan di habitat hutan, tergantung pada jarak antara pohon dan struktur kanopi. Dalam model tersebut disimulasikan aktivitas orangutan atas dasar motivasi untuk menyeimbangkan energi yang digunakan untuk beraktivitas dengan asupan energinya.

Penelitian yang dilakukan di TN Sebangau, Kalimantan Tengah memungkinkan para penelitinya untuk membangun hutan secara virtual dengan karakteristik hutan yang nyata berdasarkan data hasil inventarisasi hutan, termasuk konektivitas hutan. Hasil penelitian Widyastuti dkk. tersebut menunjukkan bahwa orangutan di hutan yang terganggu berpotensi mengalami kekurangan energi akibat pergerakan hariannya banyak menyita sebagian waktu makannya. Hal tersebut ternyata lebih banyak dialami oleh orangutan jantan dibandingkan orangutan betina.

Di dalam penelitian tersebut juga diketahui ambang batas gangguan hutan yang berdampak pada perubahan aktivitas dan penggunaan energi yang signifikan yang berpotensi mengancaman populasi orangutan. Hal itu dikarenakan kekurangan energi akan berakibat pada menurunnya daya tahan hidup orangutan dan tingkat reproduksinya menurun. Sehingga kerusakan hutan dapat mengancam cepatnya terjadi kepunahan orangutan di habitatnya.

Orang utan adalah salah satu kera besar yang ada di dunia, di samping gorilla, simpanzee dan bonobo. Bedanya, jika ketiga jenis yang disebutkan terakhir memiliki sebaran alami di Benua Afrika, sedangkan orangutan adalah satu-satunya kera besar yang sebaran alaminya ada di Benua Asia. Orangutan sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu orangutan sumatra, orangutan tapanuli dan orangutan kalimantan.

Secara umum orangutan menempati habitat di hutan tropis dataran rendah. Sayangnya hutan dataran rendah merupakan hutan yang paling menggiurkan untuk dieksplorasi kayunya, selan itu juga paling mudah dijangkau untuk diconversi. Kondisi ini menyebabkan banyak habitat orangutan yang terancam hilang dan rusak. Kini habitatnya hanya tersisa pada Kawasan-kawasan konservasi yang terjaga oleh para polisi kehutanan, selebihnya menempati petak hutan yang rendah akan sumber daya pakan.

Orangutan sebagai satwa primate arboreal memerlukan hutan yang kondisi struktur tajuk yang bagus untuk menunjang pergerakannya. Kondisi hutan yang bagus, selain sumber pakan yang melimpah, juga tajuk yang saling bertautan dengan pepohonan yang tinggi, kuat dan besar untuk mampu menopang bobot tubuhnya yang berat. Percabangan pohon yang kuat juga akan mampu menahan tubuh orangutan saat dia membuat sarang yang dilakukan setiap hari.

 

Link: Widyastuti dkk (2022) Assessing the impact of forest structure disturbances on the arboreal movement and energetics of orangutans—An agent-based modeling approach

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun