Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tempe Busuk, di Balik Resep Legendaris Masakan Ibu

25 April 2021   10:39 Diperbarui: 25 April 2021   20:05 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Mendekati momen lebaran seperti saat ini tentu kita akan terkenang dengan masa lalu yang betebar cerita kebersamaan. Satu hal yang tak pernah lupa, yaitu berbagai jenis makanan sayur, lauk, dan kue tradisional, dan yang tidak kalah legendaris tentu adalah cita rasanya. 

Dalam keluarga tentunya Ibu adalah sosok manager rumah tangga yang handal, khususnya dapur. Apalagi keluarga penulis yang keempat anak-anaknya adalah laki-laki, Ibu menjadi tokoh sentral kalo masalah dapur. Asistennya ya para cowok yang kerjanya kadang acakadul gak jelas. Boro-boro cuci sayurannya bersih-bersih, kadang mau bantuin di dapur pun gak cuci tangan dulu, alasannya lupa. Waduhh...

 Prosesnya seperti apapun, tapi kalo masalah rasa jangan ditanya. "Ngengeni" kata orang Jawa. Salah satu yang khas adalah sayur lodeh yang sangat spesial. Ternyata di dalamnya ada bumbu-bumbu rahasia yang out of the box, yaitu "tempe busuk". Nah itulah bumbu rahasia dari Ibu yang tidak pernah ada diacara masak chef-chef beken seperti chef Arjuna yang cool atau Chef hitam manis Farah Quinn.

Tempe yang sudah busuk, atau dalam bahasa jawa "tempe bosok" adalah rahasia turun temurun di masyarakat tradisional Jawa Timur. Busuk di sini bukan berarti busuk yang sudah tidak layak dimakan, tapi mendekati busuk yang sebenarnya. Baunya memang aneh tapi kalo sudah dicampur dengan bumbu masakan lodeh, waahh jangan tanya lagi ajib pokoknya.

Orang yang belum tau bagaimana rasanya masakan lodeh dengan tambahan bumbu tempe busuk pasti akang mengeryitkan kening dan bergidik. Masak sih barang busuk kok dicampur masakan? Awalnya saya juga ragu akan tingkat kehiegisan dan kesehatannya. Hingga saat penulis di bangku SMA hal itu ditanyakan ke Pak Sigit, guru Biologi penulis saat itu.

Begini penjelasan ilmiahnya: Tempe adalah sumber protein yang murah dari kelompok nabati. Sehingga sangat  cocok bagi keluarga kelas bawah yang hanya bisa makan daging setahun sekali saat hari raya Kurban. Namun ada kelemahan tempe, yaitu kedelei memiliki kandungan serat tinggi sehingga relatif sulit dicerna. Nah dengan bantuan jamur akan membantu mengurainya menjadi lebih sederhana dan mudah diserap tubuh. Saat dibiarkan lebih lama proses penguraian tersebut terus berlanjut hingga akhirnya kita sebut tempe busuk. Inilah yang digadang-gadang sebagai kunci kelezatan masakan lodeh. Asalkan kebusukannya tidak sampai tingkat akut, sampai berulat misalnya, hiii... kira-kira aja dong.

Jadi mulai sekarang jangan ragu untuk menambahkan tempe busuk dalam masakan lodeh anda. Lebih mudah dicerna tubuh sehingga asupan protein tetap terjaga hingga hari raya Kurban berikutnya, Hii... hii.. hii... Jangan buang tempe yang sudah kaplak (lewat waktu untuk menjadi tempe goreng), tunggu satu-dua hari dan simpan baik-baik jauhkan dari oknum yang tidak tau betapa berharganya benda itu. Dan mulai saat ini nikmatilah rasa sayur lodeh cita rasa asli tradisional Indonesia.

Setelah sekian tahun merantau ke seberang pulau, resep ini kuperkenalkan kepada Istriku. Awalnya sinh dia enggan untuk mengaplikasikanya, kesehatan dan kebersihan adalah nomor satu katanya. Untungnya ada kawan sekantor yang memberikan testimoni tentang itu, Bahkan dia selalu menyimpan tempe busuk di dalam kulkasnya, welehhh sampai segitu berharganya. Akhirnya semangkuk sayur lodeh terong dengan resep rahasia tempe busuk tersaji di meja makan... dan nyammy. Seolah merasa kembali ke masa lalu. Meskipun jujur saja levelnya masih sedikit dibawah koki aslinya, Ibu. 

Menjelang lebaran ini semoga semuanya selalu diberi kesehatan dan umur panjang. Sehingga para perantau bisa bernostalgia dengan orang tua, kerabat dan handai taulan di kampung. Menikmati yang telah lama terjeda. Ya... benar, salah satunya adalah masakan Ibu. Sehat selalu njih Bu... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun