Mohon tunggu...
Trias Ayu Febrianti
Trias Ayu Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - An author

Semua berawal dari imajinasi yang dituangkan dalam bentuk karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rumah Belajar oleh Mahasiswa KKN Univet Bantara

29 September 2021   07:26 Diperbarui: 29 September 2021   07:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GROBOGAN - Semenjak pandemi covid-19 merajalela dan mengguncang dunia, menyebabkan banyak faktor yang memengaruhi salah satunya yaitu di bidang pendidikan. Dampak tersebut yang mengharuskan untuk selalu mengingat 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilisasi), sehingga masyarakat mengambil keputusan agar belajar secara online atau daring bagi anak sekolah guna memutus rantai penyebaran covid-19.

Namun, alih-alih memahami pelajaran dengan belajar secara online, banyak murid yang mengeluh dan tidak paham dengan mata pelajaran yang diberikan oleh guru mereka, karena hanya diberikan tugas tanpa disertai penjelasan yang utuh dan menyeluruh. Orang tua yang merasa kasihan terhadap anaknya pun memutuskan untuk membantu dan menyelesaikan tugas sekolah, sehingga tanpa disadari tindakan tersebut mengakibatkan anak ketergantungan pada kemampuan orangtuanya bukan atas kemampuan mereka sendiri.

Kondisi seperti ini membuat peserta KKN mandiri 2021, Trias Ayu Febrianti (20) mahasiswa Fakultas Ekonomi Univet Bantara Sukoharjo, turut andil dan membantu dalam menangani masalah ini yang terjadi di Dusun Sendang, Cepit, Karangrayung, Grobogan. Yaitu dengan mengadakan rumah belajar atau pendampingan belajar bagi anak-anak di desa tersebut pada (24/9/21).

Trias mengatakan dengan mengadakan program kerja pendampingan belajar ini yaitu selain membantu belajar membaca dan berhitung, Trias mengaku juga mengajarkan dalam perkenalan diri dalam bahasa inggris, "Saya kira, mereka juga sudah harus diajarkan perkenalan diri maupun menyapa dalam bahasa inggris, mengingat bahasa internasional tersebut selalu ada dan terus di pelajari di sekolah manapun," tuturnya pada Kompasiana.


Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Bukan hanya mengajarkan Introduction dan Greeting, Trias juga melakukan pelatihan pada anak-anak Dusun Sendang, Cepit dalam mengasah tingkat kreatifitas mereka dalam membuat prakarya. "Saya juga mengajarkan mereka dalam membuat prakarya dari stik es krim dan kertas nasi untuk dijadikan hiasan dinding," ujarnya. 

Menurutnya, dengan pelatihan ini, mereka bisa membuat hiasan sendiri tanpa harus membeli dengan mahal. "Dengan pelatihan ini saya harap, mereka mampu mengasah kreatifitas mereka dalam membuat karya dari tangan sendiri," imbuh Trias.

Selama pembelajaran berlangsung, baik mahasiswa KKN dan anak-anak sangat bersemangat dan antusias, karena pada dasarnya mereka lebih senang belajar bersama-sama dan akan lebih mudah memahaminya.

Kayra Marisa A, salah satu siswi yang ikut berkontribusi dalam kegiatan rumah belajar atau pendampingan belajar ini mengatakan, "Sebelumnya, saya tidak paham dengan pelajaran bahasa inggris dan matematika. 

Tapi, semenjak diadakannya pendampingan belajar yang dilakukan oleh Kak Trias, dari yang tadinya tidak faham, jadi faham," terangnya. Selain itu, dia juga mengatakan, jika pembuatan prakarya yang dilakukan membuatnya tau jika hanya dari kertas nasi dan stik es krim dapat dibuat hiasan dinding yang menarik dan cantik.

"Terima kasih sudah mengadakan kegiatan pembelajaran ini, kak," pungkasnya yang terakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun