Mohon tunggu...
Tri Ardhi Ranggawan
Tri Ardhi Ranggawan Mohon Tunggu... Jurnalis Local

Saya suka membaca hal hal yang unik, dan dengan membaca pengetahuan yang baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketum LDII: haji Mabrur dan Kurban jadi Fondasi Peradapan Bangsa yang Bermartabat

14 Juni 2025   12:17 Diperbarui: 14 Juni 2025   12:22 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum LDII (Foto: DPP LDII)

Jakarta | Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso menegaskan bahwa ibadah haji dan kurban tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam membangun peradaban bangsa yang bermoral dan bermartabat.

Pernyataan ini disampaikan menjelang kedatangan gelombang pertama jamaah haji Indonesia yang diperkirakan tiba pekan depan. Tahun ini, sebanyak 221.000 jamaah haji Indonesia menunaikan rukun Islam kelima. Chriswanto berharap para jamaah haji, terutama yang memperoleh predikat haji mabrur, mampu menjadi agen perubahan sosial di tengah krisis moral yang melanda masyarakat.

"Salah satu tanda haji mabrur adalah perubahan perilaku dan ucapan yang menjadi lebih baik. Haji harus membawa pengaruh besar dalam peradaban bangsa Indonesia yang sedang dilanda krisis moral," tegasnya, Jumat (14/6/2025).

Ia menyoroti kemunduran moral bangsa sejak era reformasi yang ditandai dengan maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Chriswanto menyebut langkah pemerintah di bawah Presiden Prabowo dalam mengungkap praktik KKN hingga ratusan triliun patut diapresiasi, namun perbaikan moral tetap menjadi tanggung jawab bersama.

"Angka-angka pengungkapan korupsi hari ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya, yang mencapai ratusan triliun," keluhnya.

Para jamaah haji yang kembali ke tanah air, menurutnya, membawa tanggung jawab moral. Banyak dari mereka adalah tokoh masyarakat, pejabat, ASN, pengusaha, hingga tenaga profesional. Ia berharap, peningkatan iman dan takwa yang mereka dapatkan selama berhaji bisa menjadi sumber inspirasi dan pembinaan di lingkungan masing-masing.

"Mereka yang mabrur, dengan karakter dan ketakwaan yang meningkat, diharapkan mampu membina masyarakat dan mendorong perbaikan di sekitarnya," ujarnya.

Chriswanto juga menekankan pentingnya Tri Sukses Haji yang diusung oleh Badan Penyelenggara Haji (BPH), yakni sukses manasik, sukses kesehatan, serta sukses peradaban dan keadaban. Ia menjelaskan, sukses peradaban mencakup kontribusi haji dalam memperkuat kebangsaan dan nasionalisme.

"Sukses peradaban itu dari sisi kebangsaan dan kenegaraan, sedangkan keadaban yakni menjaga kualitas kebangsaan kita, memperkuat nasionalisme, sehingga tercipta peradaban Indonesia yang semakin kuat," jelasnya.

Selain haji, momentum Hari Raya Idul Adha dan ibadah kurban juga menjadi sarana penguatan solidaritas sosial dan nilai ketakwaan. Chriswanto mengajak umat Islam untuk meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW dalam berkurban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun