Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Ada Merdeka Belajar tanpa Internet Lancar

15 Juli 2022   10:05 Diperbarui: 15 Juli 2022   10:10 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertemu dengan pendidik dan siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan. Memantau kondisi sekolah dan penggunaan akun belajar.id secara online. | Dok. Pribadi

Tangkapan layar situs akses buku pelajaran dari Kemdikbudristek (buku.kemdikbud.go.id) yang dapat diakses secara gratis dan bebas cukup bermodal internet lancar | Dok. Pribadi
Tangkapan layar situs akses buku pelajaran dari Kemdikbudristek (buku.kemdikbud.go.id) yang dapat diakses secara gratis dan bebas cukup bermodal internet lancar | Dok. Pribadi

Fasilitas lain yang juga dapat digunakan antara lain email pribadi, ruang kelas maya, software pengolahan data dan dokumen, salindia presentasi, laboratorium maya, jelajah antariksa, bank soal, rapor pendidikan hingga sistem informasi yang mendukung keprofesian guru.

Tangkapan layar situr RumahBelajar Kemdikbudristek yang merupakan bagian dari belajar.id | Dok. Pribadi
Tangkapan layar situr RumahBelajar Kemdikbudristek yang merupakan bagian dari belajar.id | Dok. Pribadi

Misi dari Program Peningkatan Kualitas Pendidikan yang diemban oleh Kemendikbutristek sebagaimana diamanahkan oleh presiden secara konkret melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022, bertumpu besar pada fasilitas-fasilitas yang telah disediakan ini. Namun problemnya memang, tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk dapat mengakses dengan lancar semua layanan digital yang bersifat online ini.

Kondisi di Satuan Pendidikan

Tiga minggu lalu saya berkesempatan mengunjungi beberapa sekolah di Kabupaten Bengkulu dan melakukan pebincangan dengan pengelola pendidikan di sekolah-sekolah tersebut. Kami mendiskusikan terkait penerapan kurikulum merdeka ini dan bagaimana sejauh ini perhatian pemerintah pusat terhadap peningkatan kualitas pendidikan yang ujung tombaknya berada di sekolah-sekolah yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Menurut keterangan mereka, hadirnya kurikulum merdeka ini bagai terapi healing yang mengembalikan vitalitas sekolah-sekolah dalam menentukan arah pendidikan sesuai dengan kondisi masing-masing tanpa telalu dibebani dengan beragam indikator keseragaman yang ujungnya mencabut proses pendidikan dari ruh filosofi belajar yang memberdayakan.

“Sekarang kami diberikan keleluasaan dalam menentukan fokus pembelajaran sesuai dengan kondisi murid yang ada di sini. Kami juga tidak mendapatkan tekanan harus meluluskan siswa melalui ujian nasional yang sangat rawan kecurangan. Kami dan guru-guru diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kelulusan berdasarkan pedoman-pedoman yang ditentukan pusat.” ujar Kepala Sekolah SMAN 3 Bengkulu Selatan.

Dengan kondisi seperti ini, peran tenaga pendidik menjadi sangat vital dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut untuk terus mengembangkan diri dan beradaptasi dengan teknologi yang saat ini terus berkembang.

“Semua memang tergantung oleh masing-masing guru. Ada guru yang masih menjalankan cara klasik dalam mengajar, tapi mayoritas sudah mulai mau belajar hal-hal baru dan mengakses materi-materi pelajaran di internet. Saya sendiri banyak belajar dan memanfaatkan modul-modul yang disediakan di portal Kemendikbudristek. Di sana juga ada hasil karya dari guru-guru lain di seluruh Indonesia yang bisa saya ‘contek’ dan modifikasi agar sesuai dengan kondisi murid-murid saya di kelas.” ungkap Guru Sosiologi yang mengajar di SMAN 3 Bengkulu Selatan.

SMAN 3 Bengkulu Selatan, dan SMKN 1 Bengkulu Selatan, dua sekolah yang kami kunjungi dalam rangka melakukan evaluasi kualitas pendidikan, mengaku berlangganan layanan internet demi mendukung berjalannya proses pendidikan dan kelancaran mengakses bahan-bahan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek. Untuk daerah-daerah yang jauh dari ibukota provinsi, apalagi di Provinsi Bengkulu, layanan internet yang dapat diandalkan hanyalah IndiHome milik perusahaan BUMN Telkom IndonesiaTak ada layanan pilihan lain selain IndiHome hingga sampai muncul anggapan bawah IndiHome adalah Internetnya Indonesia.

Namun perlu diakui juga, tidak semua peserta didik memanfaatkan dengan optimal layanan internet yang disediakan oleh sekolah. Masih banyak yang menggunakan hanya untuk menggugurkan kewajiban pembelajaran secara daring semisal pengumpulan tugas-tugas sekolahnya melalui jaringan pesan instan dari murid ke guru. Selebihnya, mereka menggunakan untuk bermain dan beraktivitas di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun