Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepekan Setelah Pengumuman Vaksin Gratis, Apa yang Perlu Kita Siapkan?

30 Desember 2020   10:39 Diperbarui: 7 Januari 2021   10:57 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi bukan Vickinisasi | sumber: unsplash

Sudah hampir setahun linimasa dan pikiran mayoritas kita sama isinya: pandemi COVID-19. Situasi tiba-tiba yang mengubah banyak hal yang kita rencanakan tahun 2020. Termasuk resolusi tahun 2020 yang akhirnya gagal dipenuhi meskipun gak ada pandemi saya yakin bakal gagal juga. Maka, saat negara-negara lain sudah memulai perayaan vaksinisasi, negara kita pun mau tidak mau juga menyambut vickynisasi.

Beberapa yang ramai dijadikan benchmark adalah Perdana Menteri tertampan di dunia Justin Trudeau yang menggratiskan vaksin bagi seluruh Canadian. 

Pernyataan eye cathcingnya yang dikutip berbagai media internasional dan menjadikan rakyat Indonesia iri adalah "COVID-19 Vaccine Will Be Free For All Canadians." Luar biasa! Seperti mendapatkan selang oksigen di tengah kepengapan bernapas selama setahun.

Tidak kurang contoh, netizen Indonesia memberikan dua sampel negara lain yang kondisi dan stratanya 11-12 dengan Indonesia, yakni India dan Brazil.

Di India, Menteri Peternakan dan UMKM Pratap Chandra Sarangi menyatakan bahwa PM Narendra Modi telah memberikan lampu hijau untuk menggratiskan suntik vaksin di seluruh negeri. Kini pemerintahannya telah melakukan penganggaran untuk realisasi rencana tersebut.

Di Brazil, Presiden Jair M. Bolsonaro presiden yang banyak dijadikan netizen sebagai pasemon presiden Indonesia melalui cuitan akun twitternya menyatakan bahwa otoritas sertifikasi vaksin negara tersebut telah memberikan acc terhadap vaksin yang dipilih oleh pemerintah, oleh karena itu Pak Presiden akan menawarkan vaksin gratis untuk semua yang mau divaksin. Iya, bagi yang mau. Sebab blio juga mengakomodasi kelompok anti-vacc vaccine club.

Kondisi ini tak pelak menimbulkan gejolak di dalam negeri yang pada saat itu muncul wacana bahwa vaksin di Indonesia akan dibagi menjadi dua: vaksin berbayar untuk orang yang mampu dan vaksin gratis untuk rakyat yang tidak mampu.

Pernyataan ini bahkan muncul sejak September melalui pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir. Blio menyatakan bahwa kebijakan ini akan bisa membantu kondisi keuangan negara.

Maka pada saat vaksin Sinovac yang sudah di PO tapi bukan COD telah mendarat di Indonesia, tuntutan untuk menggratiskan vaksin bagi seluruh rakyat Indonesia menggema. 

Setidaknya ada tuntutan melalui jalur independent  Chage.org yang digagas Santri NU yang juga profesor di NTU Singapura, Sulfikar Amir. Tercatat, petisi online ini telah ditandatangai oleh delapan ribuan netizen sebelum akhirnya ditutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun