Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jurnal Kompasianer Debutan: Resep Mendapatkan Label Artikel Pilihan

28 Agustus 2019   10:30 Diperbarui: 28 Agustus 2019   10:50 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tulisan | Dok. Pribadi

Sebenarnya saya cukup serius mempersiapkan artikel ini namun tetap juga tidak mendapatkan label artikel pilihan. Asumsi saya, hal ini karena ada kalimat tidak tuntas yang terpotong karena terpencet tombol delete dan karena dikenakan kunci (ketentuan khusus untuk artikel yang diikutkan lomba), maka saya tidak bisa mengeditnya kembali.

Artikel ini juga saya siapkan secara serius karena harus menyebut nama-nama pihak. Sangat berisiko jika saya hanya menuliskan tanpa data pendukung yang bisa diandalkan.

 Artikel ini dibuat untuk merespon kemunculan akun Partai Gelora dan keriuhan beberapa pihak menyambut kemungkinan partai baru 'pecahan' dari tokoh PKS ini. Artikel ini mendapatkan pembaca cukup besar, yakni lebih dari 1000 meski tidak mendapatkan label apapun. 

Asumsi saya, keramaian tentang Partai Gelora ini memang tidak menasional dan hanya beredar di kalangan Tarbiyah dan PKS saja, sehingga dianggap tidak ada urgensi untuk menjadikannya artikel pilihan.

Ini adalah artikel terpendek yang saya buat selama di Kompasiana. Saya mengira hal ini cukup menarik untuk ditulis dan belum banyak media berbahasa Indonesia menulisnya kala itu. Ternyata saat saya coba menuliskannya, angle berita memang serba terbatas, terpaksa saya hanya memparafrasekan berita-berita dari media asing tanpa bisa menambahkan hal baru ke dalam tulisannya. Asumsi saya, tulisan ini tidak dijadikan artikel pilihan karena hal yang saya sebutkan tersebut.

Ini puisi kedua yang saya buat di Kompasiana. Saya membuatnya kala kondisi sakit dan tetap harus berupaya membuat tulisan untuk memenuhi target 1 hari 1 tulisan. Puisi ini terinspirasi dari Asmaul Husna dan coba saya parafrasekan sekaligus bermain dengan diksi-diksi Bahasa Indonesia yang kaya. Nyatanya puisi ini tidak mendapatkan label artikel pilihan, bisa jadi tema dan pengungkapan puisi semacam ini bukan hal baru di Kompasiana.

Artikel ini saya buat bertepatan dengan harga emas yang terus meroket. Saya menceritakan pengalaman saya berinvestasi emas dan bagaimana cara 'cerdik' membeli emas dengan potensi keuntungan paling maksimal. Awalnya saya optimis artikel ini mendapatkan label artikel pilihan namun ternyata tidak. Kemungkinan penyebabnya adalah saya terlalu menekankan merk tertentu yang saya rekomendasikan dalam tulisan.

Di belantara internet, tema tulisan saya kali ini sebenarnya sudah banyak tapi belum ada di Kompasiana, maka tidak ada salahnya saya mencoba menuliskannya untuk pembaca Kompasiana. Saya mengakui saat menuliskan artikel ini memang tidak maksimal, hanya mengungkapkan pokok-pokok pentingnya saja dan cenderung sangat singkat. Kondisi saya yang kurang sehat mungkin juga menyebabkan saya ingin segera menyelesaikan tulisan ini, kala itu. Padahal tema-tema tulisan semacam ini sering sudah sering saya tulis di blog pribadi saya di pinterim.com

Ini adalah artikel saya di Kompasiana dengan tingkat keterbacaan tertinggi, yakni mencapai 2 ribu lebih meski tanpa label artikel pilihan. Asumsi saya, isu tentang hal ini memang sudah banyak dituliskan oleh penulis di Kompasiana sebelumnya dan memang bukan hal baru, hanya saja saya mencoba menyuguhkan dengan perspektif baru menggunakan metode listicle, yakni metode membuat artikel memanfaatkan susunan poin per poin (list). Dari tulisan ini juga seperti mengkonfirmasi 'temuan' beberapa kompasianer lain bahwa jenis tulisan yang berpotensi memiliki banyak pembaca di Kompasiana adalah tulisan-tulisan bertema politik.

***

Dengan evaluasi dari beberapa tulisan saya pribadi yang tidak mendapatkan label artikel pilihan di atas, dikombinasikan dengan 17 artikel saya yang mendapatkan label artikel pilihan, maka beberapa catatan saya agar tulisan kita mendapatkan label artikel pilihan antara lain:

  1. Tema/perspektif tulisan harus baru dan belum pernah ada yang menuliskan sebelumnya.
  2. Setidaknya memiliki satu hal positif/manfaat yang didapatkan pembaca saat selesai membaca artikel kita.
  3. Ditulis dengan menggunaan tanda baca dan bahasa yang baik serta tidak membingungkan.
  4. Tidak terlalu banyak kesalahan pengetikan/typo.
  5. Meskipun itu perspektif dan pengalaman pribadi, namun dibawakan dengan perpektif pembaca kompasiana yang lebih umum sehingga dapat diambil manfaat, atau tidak terlalu bersifat katarsis personal.

Demikian setidaknya catatan saya pribadi terkait dengan tips penulisan di Kompasiana agar mendapatkan label artikel pilihan. Meski tetap patut diingat, label artikel pilihan adalah hak prerogatif admin Kompasiana, dan kita sebagai penulis hanya bisa menerka-terka saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun