Mohon tunggu...
Triana
Triana Mohon Tunggu... Konsultan - An ordinary human being

Seorang manusia biasa yang sangat tertarik dengan kesehatan mental, sedang berproses dan berjuang melawan mental illness melalui terapi dan self healing. I read a lot about mental health, I hope I can share it with you guys. Stay strong, you are not alone!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Limbic Friction, Penyebab Kita Sering Menunda-nunda Pekerjaan/Prokrastinasi

13 Februari 2023   17:00 Diperbarui: 13 Februari 2023   17:06 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : www.freepik.com 

Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang harus dikerjakan. Prokrastinasi dapat mempengaruhi kualitas dan efisiensi kerja dan membuat orang merasa stres dan tidak tenang.

Menunda pekerjaan merupakan hal yang sering terjadi dan memiliki beberapa penyebab. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Terlalu banyak tugas: Jika seseorang memiliki banyak tugas dan terlalu sedikit waktu untuk menyelesaikannya, maka dapat menyebabkan mereka menunda pekerjaan.
  • Tidak memiliki prioritas yang jelas: Tanpa prioritas yang jelas, seseorang mungkin akan kehilangan arah dan menunda tugas yang penting.
  • Kemampuan time management yang buruk: Kemampuan untuk mengelola waktu secara efektif sangat penting untuk menghindari menunda pekerjaan.
  • Distraksi: Faktor-faktor seperti telepon, email, sosial media, dan lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat menyebabkan seseorang mudah terdistraksi dan menunda pekerjaan.
  • Takut gagal: Seseorang mungkin takut akan gagal atau tidak memenuhi harapan orang lain, sehingga menunda pekerjaan yang harus dikerjakan.
  • Kekurangan motivasi: Tanpa motivasi yang cukup, seseorang mungkin kurang termotivasi untuk menyelesaikan tugas dan menunda pekerjaan.
  • Keterlambatan informasi atau bahan: Keterlambatan menerima informasi atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dapat menyebabkan seseorang menunda pekerjaan.

Baru-baru ini, seorang professor dari Stanford University bernama Andrew D. Huberman memperkenalkan istilah baru penyebab prokrastinasi yang dinamakan Limbic Friction.

Limbic Friction adalah istilah yang mengacu pada perasaan tidak nyaman atau ketidaknyamanan yang muncul saat melakukan tugas yang tidak menyenangkan atau tidak menarik. Limbic Friction bisa menjadi salah satu faktor yang memicu procrastinasi dimana kita yang merasa tidak nyaman saat melakukan suatu tugas mungkin akan menunda tugas tersebut karena merasa tidak ingin menghadapi perasaan tersebut.

Limbic Friction dan Prokrastinasi adalah dua konsep yang berhubungan erat dengan perilaku dan emosi manusia. Limbic Friction adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk memulai suatu tugas atau aktivitas yang memerlukan motivasi dan fokus. Sementara itu, Prokrastinasi adalah tindakan menunda suatu tugas atau aktivitas yang seharusnya dilakukan sekarang.

Kedua konsep ( Limbic Friction dan Prokrastinasi) saling mempengaruhi satu sama lain. Limbic Friction dapat menyebabkan prokrastinasi karena seseorang merasa kesulitan untuk memulai suatu tugas dan menunda tugas tersebut hingga waktu yang lebih tepat. Di sisi lain, prokrastinasi dapat menimbulkan limbic friction karena tindakan menunda tugas dapat menimbulkan stres dan rasa bersalah, sehingga membuat seseorang merasa kesulitan untuk memulai tugas tersebut.

Untuk mengatasi limbic friction dan prokrastinasi, beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain menentukan tujuan dan prioritas yang jelas, membuat rencana aksi dan membagi tugas menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, serta menemukan motivasi dan dukungan dari lingkungan sekitar.

Limbic Friction juga dapat diatasi dengan memahami dan memproses perasaan tersebut. Dr. Huberman mengatakan bahwa kita dapat mengurangi Limbic Friction dengan mengidentifikasi dan memahami sumber dari perasaan tersebut, serta mencoba melihat perubahan sebagai peluang untuk berkembang dan belajar.

Dengan mengatasi Limbic Friction, kita dapat membuka diri pada perubahan dan melakukan hal baru dengan lebih percaya diri. Ini dapat membantu kita untuk tumbuh dan berkembang, baik secara pribadi maupun profesional.

Dengan memahami hubungan antara limbic friction dan prokrastinasi, seseorang dapat mengatasi kedua konsep tersebut dan membantu dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bekerja.

Kesimpulannya, Limbic Friction adalah perasaan ketidaknyamanan yang muncul saat kita mencoba hal baru, tetapi dapat diatasi dengan memahami dan mengatasi sumber dari perasaan tersebut. Dr. Andrew Huberman memberikan pandangan yang berguna tentang bagaimana kita dapat mengatasi Limbic Friction dan membuka diri pada perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun