Mohon tunggu...
Rini
Rini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku bukan siapa-siapa, Hanya wanita biasa, Biasa-biasa saja, Tanpa siapa-siapa, Yang penting ada, main aja disini ya http://www.rindol.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wow! Aku Baru Saja Berada di Alam lain

27 Februari 2011   22:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:13 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat apakah ini? Begitu indah alami, begitu menagjubkan hingga beberapa kali mataku kian kemari mengitari keindahan yang tidak pernah sekalipun kudapati di beberapa tempat yang pernah kukunjungi. lagi...lagi...dan lagi, kucoba lagi mengingat-ingat tempat-tempat wisata yang sangat terkenal keindahannya, yang pernah aku berada didalamnya, namun sungguh ini pertama kalinya aku dapati tempat seperti ini, dimana ini? Mengapa tiba-tiba saja aku berada disini. Sekelompok orang berbaju serba putih bersih seperti tengah berlomba lari menuju kebukit dengan hamparan rumput hijau bak permadani, sementara aku masih saja tertegun disini, diantara bunga bunga berwarna warni. Bahkan hampir semua bunga tumbuh kembang disini, ada mawar merah, putih, biru dan jingga kekuningan. Melati melati kecil memenuhi dahan-dahannya hingga wanginya begitu semerbak menentramkan hati, nyaman sekallliiii...., ada pula tulip tulip beraneka warna seperti dibelanda, bunga matahari dengan kuning keemasaannya yang begitu menawan, bermacam jenis anggrek, bunga sedap malam dan masih banyak lagi bunga-bunga yang menghiasi tempat ini dengan tetesan embun pagi yang menempel ditiap kelopak bunga, dahan dan daun-daunnya, menyejukkan....., menghadirkan aroma wangi alami yang begitu menenangkan hati.

12988457982136058857
12988457982136058857
Kudapati diriku berbalut long dress putih polos tanpa pita pita atau bordiran elegant kesukaanku. Tidak pula hak tinggi yang senantiasa bertengger dikaki, ini benar-benar tanpa alas kaki, dan aku sama sekali tidak berasa geli. Apalagi yang kuinjak sepertinya rumput jepang yang tertata rapi jali, hingga tak sedikit tanahpun yang mengotori. Langkah ini terasa ringan sekali, bahkan aku merasa seperti melayang..., terbang... diantara irama air terjun yang airnya sedemikian jernih mengalir dan berkumpul ditelaga yang dibawahnya nampak dihuni beraneka ragam ikan-ikan yang terus saja berenang hilir mudik sepertinya tengah berbagi kegembiraan bersama kicau burung yang tiada henti bersahutan menyambut pagi yang menawan. Atau dengan kupu kupu dan capung capung yang warna sayap-sayapnya begitu terang, terkena sinar mentari pagi. Sekelompok orang berseragam putih itu telah memenuhi bukit berbunga, semilir angin yang sesekali memainkan helai helai rambut panjangku berkibar dan membelai lembut paras wajahku mulai menggiringku menuju ke puncak bukit tersebut. Wow.... lihat! Biru langit yang sangat cerah dengan awan putih berarak-arakan diantara warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu berhimpitan membentuk setengah lingkaran sedemikian indah dan begitu cerah..., Subhanallah...pelangi itu menyempurnakan lukisan alam...pelangi yang biasanya hanya kulihat disore hari. Siapa sebenarnya yang telah membawaku kesini? Bukankah sebelumnya aku berada diantara keluarga yang tengah melangsungkan acara dirumahku? Entahlah... Ya, Aku sudah berada diantara mereka yang wajah-wajahnya begitu memantulkan cahaya, putih bersih bersinar nampak muda-muda semuanya, yang pria terlihat tampan penuh senyuman, yang wanita nampak cantik dan anggun dibalik jilbab putihnya. Hah?? Ternyata disini hanya rambutku yang tergerai bak mayang terurai. Tak satupun diantara mereka yang bersuara, hingga kuurungkan niatku untuk menanyakan tempat apakah ini? Dimana ini? Masihkah di Indonesia? Ataukah aku tengah berada dinegeri dongeng? Karena selain taman bunga, danau dengan air terjun dan segala isinya, nampak dari kejauhan tempat ini dikelilingi oleh pohon-pohon yang dipenuhi buah-buahan segar...ranum nan menggiurkan untuk dipetik dan dinikmati. Tiba-tiba dari puncak bukit kulihat didepan sana ada sepasang pintu gerbang yang sangat besar tengah dibuka oleh para penjaga berpostur tubuh tinggi besar, gagah sekali..., dimana saat pintu tersebut terbuka nampak seberkas sinar sangat terang menyemburat dari dalam sehingga mataku silau dan tak dapat melihat ada apa gerangan didalam sana, kemudian sekelompok orang disekelilingku satu persatu memasuki ruangan besar itu meninggalkan aku sembari melambai-lambaikan tangan kearahku. Masih diliputi rasa penasaran yang tak berkesudahan, kini tiba giliran antrianku untuk menuruni bukit dan menuju kearah pintu gerbang tersebut, namun aku dibuat semakin heran, kaget dan tak mengerti saat kulihat tepat disebelahku penjaga pintu gerbang berbaju hitam tengah menggiring sekelompok orang berseragam hitam-hitam, ada yang ditendang, diseret, dipaksa masuk kedalam, bahkan beberapa dari mereka ada yang memanggul beban sangat berat seperti balok kayu atau besi dan semacamnya hingga langkahnya terseok seok. Sedari tadi yang kulihat hanyalah pemandangan yang indah menagjubkan, mendadak aku benar-benar dibuat kaget, ngeri dan takut melihat pemandangan barusan, sehingga keraguan mulai menghampiri niatku, langkahku terhenti tepat saat penjaga pintu gerbang itu menutup sepasang pintu kokoh itu dengan rapat, mereka sama sekali tidak mempersilakan aku masuk, bahkan dalam sekecap mata tiba-tiba mereka dan pintu itu menghilang tinggalkan aku seorang diri, membiarkan aku dalam kebingungan.... Masih ditempat yang sama, hanya saja sepertinya hari telah berganti malam, langit nampak dipenuhi cahaya bulan dan bintang yang bertaburan dengan kerlip kerdip genitnya mengusik lamunanku hingga aku merasa ingin pulang karena tak ingin sendirian. Tiba-tiba aku melihat sosok wanita yang sangat mirip denganku, iya... Benar, itu aku tapi mengapa aku melihat diriku sendiri tanpa cermin didepanku. Aku tersenyum padaku, mengulurkan tangan mengajakku pulang dan aku mendengar suaraku sendiri, "saatnya akan tiba, tapi bukan disini tempat kita menunggu giliran". Akupun terjaga... Aroma binyak angin begitu menyengat dan terasa panas dihidungku, bahkan terasa hangat disekujur tubuhku, hmmm... Mungkin badanku yang tengah terbaring ini baru saja dilumuri minyak tersebut. Ada apa ini? tanyaku dalam hati, tiba tiba ada secangkir teh manis hangat disodorkan tepat dihadapanku dan sebuah tangan membimbingku bersentuhan dengan bibir cangkir untuk menyeruput isinya. Beberapa wajah sembab yang sangat kukenali tengah berbinar, dan mengucap syukur lalu satu persatu mengecup keningku, menyuruhku istirahat saja..., disini disofa ruang tamuku....lalu bukit berbunga dengan segala isinya tadi? Aku mencoba menggerakkan badan dan berusaha bangun untuk bertanya dan menceritakan tentang tempat yang sangat menagjubkan itu, namun mereka mencegahnya dan kompak menyuruhku rebahan saja dulu....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun