Mohon tunggu...
Rini
Rini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku bukan siapa-siapa, Hanya wanita biasa, Biasa-biasa saja, Tanpa siapa-siapa, Yang penting ada, main aja disini ya http://www.rindol.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saya Menangis Melihat Uang Ki Joko Bodo

12 Agustus 2012   03:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:54 30037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ki, beberapa hari ini aki banyak diliput di beberapa televisi, saya pikir aki bukan selebriti tapi ternyata aki masuk dalam berita selebriti, berarti aki selebriti ya ki ya.....

Dari balik layar kaca usang yang lebarnya hanya 14 inch, saya lihat aki baru pulang menjalankan ibadah umroh dengan oleh-oleh dari tanah suci yang luar biasa banyaknya, pasti mahal-mahal ya ki....? Tidakkah aki berniat untuk mengumrohkan saya yang papa ini? Atau sekedar membagi buah kurma atau air zam-zam sedikit saja untuk kami? Agar kami ikut merasakan keberkahanmu dari tanah suci.

Yang membuat saya tagjub adalah saat kamera menyorot uang aki yang bertebaran dimana-mana, ada tumpukan rupiah dan dinar disana, ada dikantong besar hingga di bagasi Mercy nan megah berwarna merah merekah. salah satu koleksi mobil aki yang wowww....harganya milyaran.

Ki Joko ternyata pintar menggunakan uangnya, aki menyampaikan pada reporter tivi kalau aki sudah naik haji empat kali dan ini adalah ke dua kalinya aki umroh, bukan itu saja uang aki pun dialokasikan untuk mengkoleksi mobil-mobil mewah, ruaaaarrr biaasaaaa ki.....

Tidakkah aki tau? Saya menangis ki melihat gelimang uang milik aki, saya teringat saudara-saudara saya yang masih banyak tidur beratapkan langit atau meringkuk dikolong-kolong jembatan yang sebagian lainnya terpaksa mendirikan istana kardus ditepian sungai.

Saya sungguh sesenggukan ki, melihat wajah bangsaku yang sangat timpang kesenjangan ekonomi dan sosialnya, apalagi mereka yang tinggal diperbatasan lintas Negara sana ki, mereka seakan menjadi anak tiri sementara saya pun tidak bisa berbuat banyak untuk saudara-saudara disana, Siapalah saya ki?

Saya hanya bisa menangisi kebodohan saya, dan menangis dalam doa melihat uang-uang aki yang bertebaran itu, semoga uang-uang tersebut sudah dikurangi minimal 2,5% untuk yang berhak mendapatkannya, karena saya yakin bisa saja aki tidak mau riya sehingga dalam tiap wawancara aki tidak pernah menyebutkan kemana saja bagian 2,5% itu disalurkan, aki tidak mau seperti yang lain ya ki?, tangan kanan memberi yang kiri menatapnya terus sambil berseri-seri.

Semoga aki tidak lupa, atau saya juga tidak menolak jika aki mau berbagi, indahnya berbagi apalagi dibulan suci ini....., oiya ki... semoga airmataku ini bukan karena iri maupun dengki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun