Ramadhan Pamit

Apa yang ada di dalam ramadhan akan selalu dirindukan, apalagi udah sayang-sayangnya kebersamaan selama sebulan penuh dengan aktivitas yang terhitung padat. Dari bangun sahur hingga ibadah malam pengiring tidur. Semua orang menjadi lekat dengan kebersamaan, sesuatu yang tadinya jauh saja mengabarkan minta tuk bertemu. Tapi jangan membuat yang jauh menjadi dekat dan yang jelas-jelas dekat dengan kita malah terabaikan.

Instagram.com | Kisah seorang anak yang terlalu asyik dengan hidupnya

 Ada satu hal dari kebersamaan seperti itu yang menyakitkan. Mendengar cerita temannya temanku, ada seorang ibu yang curhat tentang anaknya sudah lama tidak pulang ke rumah dikarenakan kesibukan di luar kota. ternyata anaknya pulang hanya untuk reuni. Ketemu pun saat shalat ied dan sungkeman saja. Habis itu ya pergi sendiri-sendiri sampai malam. Hari ini reuni SD, besok SMP, sorenya SMA, Habis itu teman Kuliah. Tak terasa sudah mau pamit pulang saja. Beliau bercerita hingga berlinangan air mata.

Meluangkan waktu bertemu dengan siapa pun boleh saja asalkan bisa mengatur waktu sehingga tidak merampas harapan bahagia orang tuamu yang sudah menantikan moment mudik lebaran. Kita terkadang sebagai anak sering lupa waktu saat bersama yang lain, namun ingatlah keluarga terdekat tetap harus diberikan porsi yang lebih banyak.

Jangan ada kata "nanti" menunda kebersamaan bersama keluarga~

Tak lama lagi bukan hanya kamu yang akan kembali pada rutinitas, namun Ramadhan pun akan pamit beberapa hari lagi. Pertemuan hari ini merupakan suatu keberuntungan dan pertemuan nanti masih menjadi rahasia Illahi. Pamit dengan menyisakan kenangan di hati dan getar-getar Ramadhan akan selalu terpatri.