Mohon tunggu...
Tria Aulia
Tria Aulia Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan

Silakan berkunjung ke blog pribadi saya di https://www.officialteak.site Mari belajar bersama dan saling berbagai ilmu:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Konsep Etik, Nilai, Moral dan Kode Etik Keperawatan

28 Maret 2020   21:20 Diperbarui: 9 April 2021   12:22 20847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perawat memiliki nilai, moral, konsep, dan kode etik keperawatan (Sumber : Hush Naidoo via unsplash.com)

Temuan lain juga diperoleh dari sudut pandang perawat, pasien dan menajer bahwa pasien menilai kinerja perawat lebih kepada perilaku hormat terhadap rekan kerja dan pimpinannya yaitu 45,8% sementara perilaku mengenalkan diri mereka dengan menyebutkan nama dan tujuan tindakan dinilai rendah yaitu 9,8%. 

Berbeda halnya dengan sudut pandang manajer, menilai perawat melakukan asuhan keperawatan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya dengan baik namun tetap menilai rendah pada proses memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan tindakannya (Momennasab et al., 2016).

Konsep Etik  

Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani "Ethos" yakni  adat atau kebiasaan, watak, kesusilaan, sikap, cara berpikir, akhlak.  Etik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan  kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan nilai  mengenai benar dan salah yang dianut. 

Etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika menurut Maryani dan Ludigdo, sebagai seperangat norma, aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok yang dianut oleh sekelompok masyarat atau segolongan masyarakat.

Pelaksanaan etik memiliki fungsi sebagai berikut :

  • Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan.
  • Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
  • Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.

Fungsi kode etik yang lainnya yang dijadikan sebagai landasan berdasarkan Biggs dan Blocher fungsi kode etik yaitu melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah, mencegah terjadinya  pertentangan internal dalam suatu profesi, dan melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.  

Tujuan etik merupakan acuan yang digunakan untuk mencapai etik  dalam suatu kegiatan maupun tindakan. K. Bertens menjelaskan tentang tujuan etik yang meliputi tercapainya hal-hal berikut ini:

  • Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik  dan buruknya perilaku atau tindakan manusia dalam ruang dan  waktu tertentu.
  • Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera.
  • Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.
  • Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.
  • Untuk memiliki kedalaman sikap; untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab terhadap hidupnya.
  • Mengantar manusia pada bagaimana menjadi baik.
  • Sebagai norma yang dianggap berlaku. 
  • Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya norma yang tidak dapat mempertahankan diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan kehilangan haknya. 
  • Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap semua norma.
  • Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli dan bagi siapa saja yang tidak mau diombang-ambingkan oleh norma-norma yang ada.

Tujuan lain yang mempelajari kode etik menurut Brooks, L.J. antara lain untuk menjunjung tinggi martabat etika di masyarakat, untuk memelihara dan menjaga kesejahteraan masyarakat, untuk meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi, untuk menentukan baku standar sendiri dan untuk penilaian di masyarakat mengenai baik atau buruknya pribadi seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun