Mohon tunggu...
Tria Amelia
Tria Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia

Mahasiswi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Eksistensi Drama Berdasarkan Masanya

22 Oktober 2022   19:20 Diperbarui: 22 Oktober 2022   19:31 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Drama merupakan salah satu karya sastra yang melibatkan peran ganda. Drama merupakan salah satu genre sastra yang menggambarkan dinamika kehidupan manusia. Melalui peran dialog, drama menggambarkan perilaku karakter kehidupan nyata dan orang-orang. 

Drama adalah genre sastra yang terdiri dari dialog yang dimaksudkan untuk ditampilkan sebagai bentuk seni. Drama menekankan bahasa, gerakan, dan tindakan dengan penonton, dan ruang menjadi elemen penting dalam drama.

Drama berdasarkan masanya dibagi menjadi dua yaitu drama tradisional dan drama modern. Drama tradisional diciptakan dan lahir dri masyarakat trdisional. Drama tradisional adalah tontonan drama yang tidak menggunakan naskah. 

Watak tokoh, dialog, dan gerak-geriknya diserahkan sepenuhnya pada pemain. Contoh drama tradisional di Indonesia ialah wayang orang, ludruk, ketoprak, wayang kulit, ronggeng gunung, gambuh, calon arang, tari topeng, dan juga lenong. Cerita dalam drama tradisional didasarkan pada cerita yang sudah baku. Selain itu drama tradisional menonjolkan prinsip kebersamaan sehingga tidak menonjolkan satu individu saja.

Seiring perkembangan zaman, dram-drama berkembang sehingga lahir drama modern. Drama modern adalah drama yang lahir pada masyarakat industri. Drama modern di Indonesia ini muncul akibat pengaruh dari drama barat. 

Penyajian drama modern menggunakan naskah berisi dialog dan perbuatan pemain. Cerita dalam drama modern selalu berkembang dan tidak selalu terfokus pada satu permasalahan cerita ataupun satu pokok cerita tertentu. Ciri-ciri teater modern menurut Sumardjo, (2004) yaitu:

  • Pertunjukan berlangsung dalam struktur panggung proscenium, yang memisahkan penonton dari para pemain. Ada tirai panggung yang bisa dinaikkan dan diturunkan untuk menunjukkan awal dan akhir pertunjukan.
  • Penonton harus membayar tiket masuk pertunjukan. Pada teater tradisional kebiasan itu tidak pernah ada.
  • Fungsi teater adalah untuk hiburan dalam segala gradasinya, mulai hiburan yang sifatnya populer sampai dengan hiburan yang canggih.
  • Unsur cerita erat dengan peristiwa-peristiwa yang mewakili semangat zamannya.
  • Ungkapan bentuk teater sudah menggunakan idiom-idiom modern, seperti adanya intermezo, pemimpin pertunjukan, sutradara, dan iringan lagu dengan peralatan musik modern.
  • Bahasanya seperti bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia.
  • Adanya teks drama yang tertulis.

Sebelum abad ke 20, Di Indonesia sudah mengenal drama-drama rakyat yang dituturkan atau dipentaskan di tempat-tempat terbuka seperti sawah, ladang, pekarangan rumah, tepi pantai, perempatan jalan, di tanah lapang, dan di halaman rumah. 

Cerita-cerita rakyat, legenda-legenda dan bahkan mitologi-mitologi adalah bagian yang tak terpisahkan dari pertunjukan saat itu. Melalui pertunjukan yang membawakan cerita rakyat, legenda atau mitos setempat itulah, pengetahuan disebarkan kepada masyarakat lingkungannya.

Sejak awal munculnya drama menjadi bagian dari sebuah media yang mengkomunikasikan berbagai hal dalam sebuah kehidupan melalui nilainilai seni. Di era modern seperti sekarang ini, drama semakin berkembang pesat. Pementasan drama dijadikan sebagai media untuk menyampaikan apresiasi mengenai pendapat dan kritik social yang ada di Indonesia. 

Hal tersebut sering kali di lakukan oleh kalangan mahasiswa. Selain itu, drama di era modern ini drama juga di jadikan sebagai media komunikasi  pendidikan melalui pementasannya.

Sebagai komunikasi pendidikan, drama diajarkan kepana generasi muda dan anak-anak di Indonesia mulai dari TK dan SD. Pembelajaran yang bias di ambil oleh anak-anak TK dan SD yaitu dari pesan moral yang ada dalam drama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun