Mohon tunggu...
Tri Febi Maharani
Tri Febi Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang gemar membaca dan menyalurkan isi kepalanya yang ruwet lewat tulisan

I think it is right that as a woman should be able to make decisions about our own due.

Selanjutnya

Tutup

Money

Presidensi G20 Indonesia 2022: Sudah Saatnya Indonesia Unjuk Gigi Diplomasi Ekonomi-Politik Internasional

19 Desember 2021   13:18 Diperbarui: 19 Desember 2021   13:42 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua, untuk negara maju dan negara berkembang, utara dan selatan, negara besar dan negara kecil, negara kepulauan dan pulau-pulau kecil di pasifik, serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan”

Presiden Joko Widodo

Pada tanggal 30-31 Oktober lalu, tepatnya di Roma, tongkat estafet Presidensi G20 resmi diserahan oleh PM Italia kepada presiden Joko Widodo. Tepat pada detik itu juga, Indonesia membuat momentum baru dengan menjadikan diri sebagai presidensi G20 pada tahun 2022 nanti untuk yang pertama kalinya setelah forum ini dibentuk sejak tahun 1999.

Kesempatan emas ini tentu digunakan dengan sebaik-baiknya. Seperti apa yang dikatakan oleh Mentri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengatakan bahwa dalam memegang kendali sebagai presidensi G20 nanti, pemerintah akan mengoptimalkan manfaat bagi Indonesia, fokus utamanya ialah di bidang ekonomi-politik dan pembangunan sosial.

Peran nyata yang dilakukan Presidensi G20, terhitung sejak didirikannya pada tahun 1999 hingga detik ini cukup banyak dan berdampak pada lingkungan. Salah satunya ialah pada tahun 2008 saat kita sedang mengalami Global Financial Crisis akibat pada saat itu America Serikat (As) diguncang dengan peningkatan akumulasi/penimbunan kredit rumah tangga dalam jumlah yang tak terukur dan dalam waktu yang singkat. G20 membantu mengubah struktur keuangan dunia yang kacau dengan menyediakan langkah-langkah stimulus fiskal dan keuangan yang terkoordinasi, dan juga mendorong peningkatan yang signifikan dalam kapasitas pinjaman IMF. Sejak tragedi itu, G20 dikatakan tidak hanya membantu dunia pulih dan kembali ke jalur pertumbuhan ekonomi global, tetapi juga merevolusi dan menginovasi beberapa reformasi penting di sektor keuangan.

Pada kurun waktu dua tahun terakhir, dunia telah diguncang oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan sistem ekonomi dunia tidak stabil, kurangnya optimalisasi fungsi dan tupoksi kerja dari badan legislative atau parlemen, sistem pendidikan yang tiba-tiba diubah 180 derajat secara mendadak dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini G20 ingin memberikan kontribusi nyata dalam penanganan pandemic Covid-19 dengan mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri paling rendah, Penurunan tarif pajak impor, vaksin, hand sanitizer, desinfektan, alat kesehatan dan obat-obatan lainnya.

Dari tujuan yang telah dipaparkan diatas, Indonesia sebagai pemegang kendali dengan menjadi Presidensi pada G20 kali ini tentu memiliki tujuan signifikan terkait bidang politik, baik politik domestik maupun politik luar negeri. Seperti tema yang diusung pada G20 Indonesia 2022 yaitu “Recover Together, Recover Stronger” Indonesia mengajak seluruh negara anggota untuk bekerja sama, saling mendukung, pulih bersama, menjadi lebih kuat dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan kerja sama politik antar negara.

Dalam pengoptimalannya Indonesia memberi fokus utama yang telah dirangkum menjadi pilar Presidensi G20 Indonesia 2022. Pilar G20 Presidensi Indonesia 2022 adalah: 1) Memperkuat kepemimpinan kelompok global 2) Meningkatkan produktivitas 3) Meningkatkan ketahanan dan stabilitas 4) Memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan komprehensif 5) Memperkuat lingkungan kemitraan.

Dari kelima pilar di atas, tentu jelas bahwa Indonesia sebagai presidensi G20 tentu menghasilkan output yang baik bagi kedepannya, presidensi G20 di tengah pemulihan pasca pandemic tentu membuktikan bahwa Indonesia memiliki persepsi baik guna memperbaiki resiliensi ekonomi terhadap krisis, dalam hal ini juga sejalan dengan bentuk pengakuan Indonesia atas status negara sebagai salah satu negara yang memiliki laju perekonomian terbesar di dunia. Dalam hal langka yang terjadi sedikitnya 20 tahun sekali ini juga membuat Indonesia dapat menjalankan orkestratsi politik yang kuat dengan mengepalai Agenda diskusi G20 untuk mendukung dan mempengaruhi secara positif pemulihan kegiatan Indonesia akibat Covid-19. Serta kesempatan emas ini merupakan kesempatan Indonesia untuk unjuk gigi dalam mempresentasikan inovasi serta kebijakan mumpuni kepada seluruh dunia dengan menonjolkan sikap tegas dalam kepemimpinan bidang diplomasi Internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun