Mohon tunggu...
Tri Widayanto
Tri Widayanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

sederhana dan suka damai

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mendampingi Anak Belajar Tanpa Batas dari Internet

17 Juli 2022   20:30 Diperbarui: 17 Juli 2022   20:32 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Andrea Piacquadio: pexels.com

Lama-kelamaan, ia akhirnya lupa dan lebih banyak melakukan aktivitas lain. Sesekali saat ingat, ia masih mencoba merayu kami untuk mengizinkannya menonton, tapi untungnya tidak mempan. 

Internet bagi Generasi Muda

Di sisi lain, kami menyadari bahwa internet telah menjadi bagian dari kehidupan manusia pada zaman modern ini. Generasi muda tumbuh berdampingan dengan internet, bahkan sejak mereka lahir. Bagaimana mungkin, orang tua melarang mereka untuk mengenal internet dan membatasi akses terhadap dunia digital hanya karena orang tua memiliki kuasa yang tidak terbantahkan dan anak harus nurut?

Jika melihat ke masa depan, Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, pernah mengungkap bahwa Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun mendatang. Menurut studi LinkedIn pada 2022, seperti dikutip Kominfo dan ditulis oleh CNBC, ada tiga kecakapan digital yang sangat penting pada masa depan, yaitu artificial intelligence (AI), big data, dan cloud computing. 

Menurut laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF), ada 10 pekerjaan yang disebut-sebut paling dicari pada 2025 mendatang, di antaranya data analyst  dan data scientist, internet of things specialist, software and application developer, digital transformation specialist, dan sebagainya. Jelas sekali bahwa pengenalan teknologi dan internet sejak dini akan membantu seorang individu untuk maju dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Karena alasan tersebut, kami tidak lagi memosisikan internet sebagai 'musuh' yang harus ditakuti atau dihindari. Namun, kami menjadikan internet sebagai mitra, dengan sejumlah persyaratan dan kondisi, untuk membantu anak berkembang dan belajar. Ketika ia beranjak dewasa, ia tidak lagi asing dengan internet dan bisa mengontrol diri saat menggunakan internet--sesuai dengan apa yang diajarkan orang tuanya. 

Pengenalan dan Hubungan yang Sehat

Bagaimana membangun pengenalan dan hubungan yang sehat antara anak dan internet sehingga manfaatnya lebih besar daripada risikonya? Berikut saya bagikan pengalaman kami dalam tataran yang praktis. 

  • Berkeliling Dunia dengan Peta

Sejak dilarang menonton YouTube, anak kami melakukan negosiasi yang cukup smart demi bisa menggunakan ponsel. Ia meminta izin untuk mengecek lokasi tertentu di Google Maps. 

Mulai dari melihat posisi rumah kami dan tempat-tempat yang berada di sekelilingnya. Dengan fitur peta, ia bisa traveling ke mana pun di berbagai penjuru dunia, melihat kemegahan gedung-gedung di kota-kota besar, ramainya jalan-jalan dan jembatan, serta mengenal banyak tempat menarik.

Tentu saja, ada banyak sekali pertanyaan yang diajukannya. Ia bertanya, di mana itu Korea, bagaimana kita bisa ke sana, bagaimana kebiasaan orang-orang di saja, apa makanan yang mereka makan, dan sebagainya. Sebagai orang tua, pengetahuan kami mengenai hal-hal itu terbatas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun