Sistem Penilaian Persediaan

Sistem Penilaian Persediaan

SISTEM PERPETUAL

Catatan yang berkelanjutan menyangkut perubahaan persediaan dicerminkan dalam akun persediaan, yaitu semua pembelian dan penjualan barang dicatat langsung ke akun persediaan pada saat terjadi.

Karakteristik akuntansi dari sistem perpetual:

1.   Pembelian barang dagangan (perusahaan dagang) untuk dijual atau bahan baku untuk produksi (perusahaan manufaktur) di debet ke Persediaan dan bukan ke pembelian.

2.   Biaya angkut barang, retur pembelian dan pengurangan harga serta diskon dicatat dalam akun persediaan bukan pada akun terpisah.

3.    Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan Harga Pokok Penjualan pada debet dan Persediaan pada kredit.

4.    Persediaan merupakan akun pengendali yang didukung oleh buku besar pembantu yang berisi catatan persediaan individual. Buku besar pembantu meperlihatkan kuantitas dan biaya dari setiap jenis persediaan yang ada.

Sistem perpetual menyediakan catatan yang berkelanjutan tentang saldo baik akun Persediaan dan Harga Pokok Penjualan. Dengan semakin berkembangnya teknologi komputerisasi, kita dapat melihat penambahan dan pengurangan persediaan secara langsung, selain itu sistem perpetual menjadi lebih efektif dan hemat biaya. Pencatatan penjualan dengan pemindai optic pada register kas telah banyak dipadukan ke dalam sistem akuntansi perpetual dan telah banyak juga digunakan oleh toko ritel di seluruh dunia.

SISTEM PERIODIK

Menurut sistem periodik kuantitas persediaan di tangan ditentukan, seperti yang tersirat oleh namanya, secara periodik. Semua pembelian persediaan selama periode akuntansi dicatat dengan Pembelian pada debet. Total akun pembelian pada akhir periode akuntansi ditambahkan ke biaya persediaan di tangan pada awal periode untuk menentukan total biaya barang yang tersedia untuk dijual selama pada periode berjalan. Kemudian total biaya barang yang tersedia untuk dikurangi dengan persediaan akhir untuk menentukan harga pokok penjualan. Perhatikan bahwa dalam sistem periodik, harga pokok penjualan adalah jumlah residu yang tergantung pada hasil perhitungan akhir secara fisik.

Kemudian langkah yang harus dilakukan dalam sistem periodik ini adalah perhitungan fisik persediaan, setidaknya dilakukan sekali setahun. Sebisa mungkin menjelang akhir tahun sehingga kuantitas persediaan yang tepat dapat digunakan dalam pembuatan catatan akuntansi dan laporan tahunan. Oleh sebab itu sebagian besar perusahaan membutuhkan informasi yang mutakhir seacara real-time mengenai tingkat persediaan untuk melindunginya dari stockout atau over-purchasing dan untuk membantu penyusunan data keuangan bulanan atau kuartal. 

Sebagai akibatnya banyak perusahaan yang menggunakan sistem perpetual yang dimodifikasi. Apapun jenis catatan persediaan barang yang digunakan atau betapa pun bagusnya prosedur pencatatan persediaan tetap saja ada bahaya dari kesalahan, kerusakan, pencurian, dan pencatatan yang tidak benar terhadap persediaan yang menyebabkan perbedaan antara persedian aktual terhadap pencatatannya. Hal ini memerlukan yang namanya perhitungan fisik secara berkala dan dibandingkan dengan pencatatannya. Dan harus dikoreksi jika ada perbedaan.

Kelebihan dan kekurangan sistem perpetual pada umumnya merupaka salah saji harga pokok penjualan. Perbedaan ini merupakan hal yang normal yang mungkin diakibatkan oleh penciutan, kerusakan, pencurian dan kesalahan pencatatan. Kelebihan dan kekurangan persediaan merupakan penyesuaian harga pokok penjualan. Biasanya kelebihan dan kekurangan persediaan disajikan dalam kelompok lain-lain. Contoh kelebihan disajikan pada Pendapatan dan Keuntungan lain-lain dan kekurangannya disajika pada Biaya dan Kerugian lain-lain. Untuk sistem periodik kelebihan dan kekurangan persediaan tidak muncul karena tidak tersedianya dalam catatan akuntansi yang bisa membandingkan dengan hasil perhitungan fisik. Jadi kelebihan dan kekurangan persediaan tersebut sudah masuk di dalam harga pokok penjualan.