Mohon tunggu...
Toyyib Alamin
Toyyib Alamin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Siapa dirimu sebenarnya..?, buka topengmu dan sadarilah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Back to 1955

15 Juni 2021   17:50 Diperbarui: 15 Juni 2021   18:11 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Momen pemilihan serentak kepala desa akan segera di laksanakan di beberapa kabupaten, termasuk pamekasan yang sebentar lagi akan melaksanakannya, ada banyak stategi politik yang akan di lakukan untuk memenangkan kursi kepala desa nantinya, salah satu yang sering terjadi adalah politik uang, yang mana politik uang ini tidak asing lagi kita dengar di karnakan stategi politik uang ini tidak hanya di gunakan di kalangan calon pemimpin desa akan tetapi di setiap pemilihan baik kota provensi bahkan presidenpun hal demikian sudah menjadi kebiasaan.

Kembali kepada sejarah Indonesia bahwa pemilihan yang baik hanya di lakukan pada masa tahun 1955 yang secara demokrasi, adil, jujur dan tidak kenal yang namanya poitik uang, mereka para calon tidak bersaing masalah uang untuk memengkan di pemilihan akan tetapi merea para calon mengandu gagasan untuk Indonesia yang akan di pimpinnya.

Seiring berjalannya waktu pada masa orde baru pemilihan yang secara adil jujur dan demokrasi terjadi penggesaran paradigma yang menggunakan system yang memihak pada satu partai, yang sering disebut kekuasaan di tangan partai golkar.

Penggeseran peradigma itu terus berjalan hingga pada masa reformasi, namun paradigma berbeda pada masa orde baru dimana pada masa reformasi pemilihan sudah mulai memakai stategi politik uang yang sangat masif dikalangan masyarakat, sehingga merusak edintitas demokrasi. Politik uang selalu tampil di depan mengalahkan visi misi calon pemimpin yang nantinya akan merukas orentasi untuk menciptakan keadilan serta kesehteraan.

Lalu bagimana dengan sekarang yang sudah memasuki era bonos demografi, masihkan politik uang di gunakan…?, disayangkan jika masih menggunakan politik uang untuk bisa di menduduki kursi kepemimpinan, di karnakan era sekarang masyarakat lebih banyak yang produktif ketimbang yang nonproduktif, mayarakat lebih memandang jangka panjang, utuk masadepannya.

Jangan bilang para calon pemimpin yang masih menggunakan stategi politik uang termasuk orang yang nonproduktif yang hanya memikirkan duduk di kursi kepemimpinan yang waktunya hanya 5 tahun itupun jika terpilih. jika tidak, maka disayangkan uang yang telah di keluaran secara sia-sia.

Marilah kita sebagai generasi yang sudah era bonos demogarfi ini ciptakan demokrasi bersih, adil, jujur untuk kesejahteraan bersama tamp menggunakan politik uang yang nantinya akan sangat timbulnya penyalah gunakan uang Negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun