Mohon tunggu...
NurSalim ZA Lahasina
NurSalim ZA Lahasina Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki fakir ilmu

minat dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perempuan Pahlawan Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi

12 Mei 2020   12:02 Diperbarui: 12 Mei 2020   12:00 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan Pahlawan Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi || Dok. Pribadi

Salah satu persoalan berat yang dihadapi masyarakat kini ditengah pandemic adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di sisi konsumsi, perubahan selera dan kurangnya daya beli mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang dan jasa tertentu. Di sisi distribusi, peredaran sejumlah barang dibatasi, praktis yang masih bebas beredar luas adalah barang-barang energi, pangan dan kesehatan. 

Belum lagi soal usaha jasa yang mengalami penurunan kapasitas usaha semenjak adanya wabah ini. Sementara itu di sisi produksi, selain produksi pangan, kesehatan dan energi dalam jumlah besar. Ternyata bertahannya pelaku umkm selama pandemi ini turut menjaga stabilitas ekonomi bangsa dan terutama keluarga.

Upaya terus dilakukan oleh masyarakat untuk bersahabat dengan kondisi perekonomian saat ini. Semenjak adanya anjuran untuk tetap berada di rumah, usaha memperbaki perkonomian dilakukan banyak keluarga tidak jauh dari rumah. Dengan memanfaatkan modal dan tenaga kerja keluarga, skill dan lokasi di sekitar rumah, mereka berusaha untuk tetap menghasilkan barang hingga jasa dan memperoleh keuntungan dari rumah. 

Rumah-rumah penduduk berubah menjadi kantor dagang yang setiap hari sibuk menerima pesanan. Kepulan asap dari dapur bak kepulan asap corong-corong pabrik. Anggota keluarga juga mulai menyesuaikan menjadi tenaga kerja perusahaan rumah tangga. Persekutuan modal untuk berusaha didapatkan dari dalam rumah tangga sendiri.

Usaha mikro dan kecil menengah kali ini memiliki identitas yang unik. UMKM di tengah pandemi ini produksinya yang banyak menerima permintaan yaitu makanan. 

Maklum di tengah pandemi ini memang selain produk kesehatan dan energi, kebutuhan akan barang dan jasa penyediaan makanan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Adanya sebagian warga yang tetap betah berada di rumah dan tidak ingin melakukan pembelanjaan di pasar memberikan peluang bagi rumah tangga lainnya untuk menyediakan makanan bagi mereka.

Usaha makanan pun menghadirkan semangat baru pada wajah perekonomian. Nampaknya usaha ini banyak dikuasai oleh kaum kartini. Para kartini di masa pandemic ini tumbuh pesat seperti tumbuhnya jamur di musim hujan. 

Tak ingin kalah dengan perjuangan emansipasi kartini, mereka melakukan upaya untuk membantu keluarga. Ditengah situasi pandemi, memaksa usaha yang banyak dilakukan laki-laki mengalami kesulitan. Perempuan mampu menjadi harapan baru bagi ekonomi keluarga.

Perekonomian keluarga kini bergeser dari yang tadinya banyak bergantung pada sosok ayah atau laki-laki dalam rumah tangga, kini perekonomian mulai menemukan pahlawan baru, yaitu ibu atau perempuan dalam keluarga. Pundak mereka yang lunak mulai mengeras karena sadar bahwa perempuanlah yang kini memegang kekuatan ekonomi pada keluarga. Tangan mereka tak lagi sekedar mencuci baju, memasak makanan atau sekedar merapikan rumah. Tangan merekalah yang menjadi kekuatan ekonomi keluarga untuk survive saat ini.

Banyak orang yang menaruh pesimis pada kaum perempuan kala hanya berada di rumah. Tetapi masa pandemi ini merubah segala pemikiran dan kepercayaan itu. Perempuan menunjukkan bahwa merekalah kekuatan ekonomi di masa sulit. Perempuanlah yang terus menemukan cara baru dalam mengatasi situasi yang serba tidak terkendali. Perempuanlah yang terus memberi cahaya di situasi gelapnya ekonomi. Perempuanlah yang terus memutar roda perekonomian saat ekonomi keluarga hampir berhenti berjalan.

Situasi pandemi kali ini menyadarkan kita bahwa ada kekuatan dahsyat yang dimiliki oleh para perempuan. Kekuatan itu bisa jadi belum kita temukan di situasi yang normal. Di situasi seperti saat ini mereka menjelma menjadi kekuatan baru dalam keluarga. Kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh oleh kita. Pada mereka kita berharap ekonomi keluarga terus berjalan. Tanpa mereka kita pasti kesulitan menghadapi serangan wabah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun