Mohon tunggu...
NurSalim ZA Lahasina
NurSalim ZA Lahasina Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki fakir ilmu

minat dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mudik akan Menjadi Malapetaka

4 April 2020   01:30 Diperbarui: 4 April 2020   01:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yusuf Lakaseng (Politisi Nasional)

SULTENG, 2/4/2020 - Setelah pemerintah tidak mau mengambil kebijakan karantina wilayah sekedar hanya untuk Jabodetabek saja karena tidak bersedia memberi makan rakyat, sekarang pemerintah juga tidak tegas melarang mudik dengan alasan ekonomi. Bisa di bayangkan virus Corona akan terdistribusi sangat cepat oleh arus mudik keseluruh Indonesia.

Sekarang harapan kita tinggal pada pemerintah daerah dan diri kita masing-masing. Pemimpin pusat sama seperti Bolsonaro di Brasil dan Trump di Amerika yang lebih memilih menyelematkan ekonomi ketimbang memutus tegas penyebaran virus dan memberantasnya. Bahaya virus Corona mereka anggap hanya mitos belaka, mereka samakan degan flu biasa. Fakta Amerika saat ini yang terinveksi suda hampir mencapai 200 ribu orang dengan kematian telah menyentuh angka 800 orang setiap harinya.

Jika diliat pilihan kebijakan yang di ambil pemerintah pusat dalam penanggulangan virus Corona hanya PSBB maka bisa di pastikan nasib Indonesia tinggal menunggu waktu saja untuk segera menyamai Amerika Serikat. Semoga saja tdk terjadi.
.
Pemerintah tidak sadar bahwa ketidak tegasan kebijakan yg di ambil dalam menanggulangi penyebaran virus Corona-lah yg jadi penyebab ekonomi terus terdepresi. Mestinya bunuh virusnya maka ekonomi akan bisa dibangun lagi setelahnya. Jika berharap keduanya bisa diambil sekaligus (virus di bunuh dan ekonomi selamat) maka bersiaplah kita akan kehilangan keduanya.

*Yusuf Lakaseng (Politisi Nasional)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun