Mohon tunggu...
NurSalim ZA Lahasina
NurSalim ZA Lahasina Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki fakir ilmu

minat dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bumi Butuh Istirahat Sejenak

25 Maret 2020   14:19 Diperbarui: 25 Maret 2020   14:31 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bumi butuh istrahat sejenak | Dokpri

Jalanan mulai lengah, setiap orang punya waktu lebih berbagi cerita dengan keluarga, rumah lebih ramai dari jalanan, semalam antrian mulai terlihat, entah karena "panic buying" atau memang waktu gajian sudah tiba.

Siang ini cuaca berada di angka 25-32 derajat, Palu memang begitu akrab dengan cuaca dengan angka seperti itu, bahkan lebih dari itu. Kata seorang Virologi, Panas juga bisa mempercepat matinya bakteri dan virus jahat yang menempel pada media apapun, meskipun tidak mutlak.

Kawan, apakah adagium "setiap musibah pasti punya hikmah yang besar" masih kalian yakini?

Semoga saja demikian. Pandemi Covid-19 tidak melulu tentang kematian, tapi juga soal kesembuhan dan kemanusiaan yang terus dipertontonkan dihadapan kita. Pandemi ini "memaksa" kita sejenak berhenti dari segala rutinitas yang ada sekaligus memberi ruang pada bumi.

Kawan, andai saja bumi ini di beri mulut untuk berbicara, maka pasti kalimat yang akan ia ucapkan adalah "Aku juga butuh istirahat sejenak".

Kau tahu kawan, seberapa kuat kita menyiksa  bumi dalam sehari? atau kau tahu, bahwa bumi sudah tak kuat menahan beban dari energi fosil yang kita pakai saat berkendara setiap harinya?

Tidak cukup sampai disitu kawan, sejak peralihan kerja pertanian bergeser ke industri ekstraktif dll, sejak saat itu pula beban bumi kembali bertambah. Kau tahu berapa banyak emisi karbon dioksida, metana dan nitrogen dioksida yang dihasilkan dari Industri sejak abad 19 sampai saat ini? Mengerikan kawan. 2000-2016 Tiongkok itu menjadi negara penyumbang emisi karbon dioksida terbesar, kau tahu Indonesia diurutan keberapa?

Indonesia tepat di urutan ke enam setelah Rusia dengan nilai 2,053 Miliar Ton.

Beban bumi belum juga berkurang kawan, setelah pembakaran energi fosil yang masif dan Monopoli Industri di mana-mana, orang-orang serakah di bumi ini juga terus melakukan pembabatan hutan secara brutal, baik legal maupun ilegal. Padahal kita semua tahu, bahwa selain mengatur siklus air, hutan punya fungsi menyerap & menangkap karbon dioksida agar tak terperangkap di atmosfer.

Kau tahu kawan berapa hutan kita yang hilang setiap tahun dari keserakahan manusia?

Kita kehilangan 14,5 juta hektar pertahunnya menurut data Bank Dunia, kita kehilangan penyangga sekaligus paru-paru dunia setiap tahunnya. Ada berapa juta hewan yang mati bahkan "hijrah" dari hutan ke kota lalu menyebar virus mematikan bagi manusia yang serakah itu? Kawan, semua dikerjakan karena keuntungan bukan karena kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun