Mohon tunggu...
Toto Pardamean Sinaga
Toto Pardamean Sinaga Mohon Tunggu... -

Lahir di Tanjung Balai (Asahan)Sumatra Utara.Senang Menulis dan Membaca.Pemerhati Masalah Pendidikan dan Sosial.Mendambakan Pendidikan yang Murah dan Berkualitas Bagi Rakyat Indonesia.\r\nSaat ini Beraktivitas di Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Komunikasi Populer (LP2KP) Medan Sumatra Utara.

Selanjutnya

Tutup

Politik

KAUM TANI PEJUANG KETAHANAN DAN KEDAULATAN PANGAN

24 September 2011   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:39 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selamat Hari Tani disampaikan dengan hormat kepada Seluruh Kaum Tani di Indonesia yang terus berjuang menyuarakan dan menegakkan pelaksanaan Reforma Agraria. Pertaubatan Pemerintah atas kedurhakaannya pada Kaum Tani sudah harus dilaksanakan. Taubat dengan cara merubah semua kebijakan yang merugikan Kaum Tani dan Pertanian Nasional yang tidak berpihak pada Rakyat.

Kedurhakaan Pemerintah dan Elite-Elite Politik terhadap Kaum Tani adalah Peniscayaan akan sinyal-sinyal ancaman bahaya rawan pangan yang akan mengorbankan kehidupan seluruh ummat manusia. Artinya apa yang disuarakan Kaum Tani selama ini tidak hanya persoalan hidup para petani tetapi dimensinya sangat luas menyentuh persoalan pokok kehidupan semua manusia dimanapun ia berada.

Ambisi Pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dengan segala misinya hanya akan menjadi jargon-jargon tak berarti jika tidak difokuskan pada peran kunci dari Kaum Tani. Reforma Agraria yang disuarakan Kaum Tani adalah kecemasan kita semua atas kondisi yang bakal kita hadapi dimasa kini dan dimasa datang. Diantara pesan yang disampaikan didalam tuntutan Reforma Agraria itu adalah ;

1) berikan tanah pada Petani

2) Hapus semua kebijakan dan UU yang merugikan Kaum Tani,

3) Utamakan kredit modal usaha pertanian yang murah dan masuk akal,

4) Utamakan Subsidi pertanian yang lebih realistis,

5) Lindungi seluruh aktivitas pertanian Rakyat,

6) Perluas Lahan Pertanian Rakyat

7) Lindungi keberadaan Lahan Pertanian Rakyat dari ancaman pengalihan fungsi lahan pertanian

8) Lindungi produk pertanian rakyat dari intimidasi produk pertanian negara-negara adikuasa  (para kapitalism

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun