Mohon tunggu...
dabPigol
dabPigol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nama Panggilan

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Duplikat" Staf Paswascam Itu Selalu Hadir

1 September 2019   03:54 Diperbarui: 1 September 2019   05:46 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana perekrutan anggota tambahan PPK Kebumen pasca keputusan MK untuk Pemilu 2019 - lokasi ideal melihat penampakan duplikat Wildan-dokumen pribadi

Sekira satu tahun terakhir terlibat kegiatan kepemiluan di bekas Sanggar Pramuka, banyak cerita lucu dan konyol kalau boleh disebut begitu. Menempati bangunan di pojok antara Jalan Pramuka dan Kolonel Sugiono, bangunan lama ini sering membawa cerita semacam benda seperti jatuh dan duplikat orang-orang yang banyak beraktifitas di situ.

Suara dan keserupaan wajah yang paling sering muncul adalah mirip seorang staf Panitia Pengawas Kecamatan Kebumen bernama Wildan. Pria lajang , bertubuh tambun dan tinggi ini suka memakai kaos lengan panjang berwarna merah.

Penampilan serupa inilah yang dialami bukan hanya oleh satu dua orang. Tidak hanya malam hari, waktu yang paling sering terjadi. Tapi di segala waktu dan suasana. Tempat favorit duplikat Wildan adalah depan kamar mandi.

Biasanya, orang yang melihat duplikat dari mahluk yang acapkali disebut Jin Wildan ini tengah asyik bekerja dan sendirian. Sosok duplikasi itu hanya "ingin menyapa atau diperhatikan". Gaya yang paling sering ditampakkan adalah menjulur-julurkan kepala di tengah pintu sambil tersenyum khas yang asli. 

Malam itu, personalia Divisi Penyelenggaraan Pemilu PPK Kebumen, Pak Jokopa, tengah tenggelam dalam olah data di depan komputer ruang administrasi sendirian. Koleganya sedang berbincang di halaman luar tak jauh dari ruang itu. Belum begitu malam, sekira jam 11 - an.

Tiba-tiba terdengar istighfar dari mulut Pak Jokopa cukup keras dan sampai ke telinga koleganya. Oleh Ketua PPK, Pak Joko didekati dan ditanyakan sebab musbabnya. Pak Ustadz, sebutan Pak Jokopa, menceritakan kejadian yang baru pertama kali dialami dengan senyum lebar. 

" Pak Ketua, saya kira yang tadi itu benar-benar Wildan. Tidak tahunya sang duplikat. Masya Allah... akhirnya kebagian juga ", Pak Jokopa sambil tertawa renyah.

Suatu malam yang masih cukup ramai suasana di sekitar lingkungan Sanggar Pramuka. Bersama Memet, anggota Paswascam yang mungil namun tegas dan bersuara merdu (apalagi kalau sedang berdangdut ria), Wildan sedang memaki duplikatnya di depan kaca ruang pimpinan. Sang duplikat seolah tahu cara meladeni gaya bicara Wildan. Menurut Memet, durasinya cukup panjang. Lebih dari dua menit.

Lain lagi dengan cerita Bu Umi, anggota perempuan satu-satunya di jajaran pimpinan PPK. Siang itu, sepulang dari kantor biro hukumnya, Bu Umi bermaksud membersihkan kantor yang tidak ada petugas khusus kebersihannya.

Beliau mendengar suara Wildan dari ruang Panwascam yang bersebelahan dengan ruang PPK. Karena penasaran dengan beragam cerita soal keberadaan Jin Wildan, aktivis pergerakan ini memastikan sumber suara itu dari Wildan asli atau duplikatnya. Ternyata yang ditemuinya asli.

Cerita tentang keberadaan Jin Wildan di tempat favoritnya, depan toilet, beberapa kali saya alami. Penampakan popular, menjulur-julurkan kepala sambil tersenyum, paling sering terlihat dalam durasi cepat. Mungkin 10 sampai 30 detik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun