Saat membangun atau merenovasi rumah masyarakat sering dihadapkan masalah sulitnya mencari pekerja bangunan yang baik. Tidak jarang timbul konflik kecil dengan pekerja bangunan, hal itu wajar. Namun konflik tersebut hendaknya jangan membesar.Â
Oleh sebab itu perlu berkomunikasi dengan pekerja rumah. Pentingnya komunikasi sambung rasa dari hati ke hati. Perlu menciptakan hubungan kerja yang diwarnai nilai-nilai kekeluargaan.
Pekerja bangunan rumah pada umumnya terdiri dari tukang dan kuli. Sebenarnya tukang juga masih dibedakan sebagai tukang batu, tukang kayu, tukang besi, tukang listrik dan tukang air.Â
Namun tukang pada umumnya bisa multi fungsi dalam pekerjaan pasang batu, tembok batu-bata, pekerjaan kayu dan pekerjaan terkait pipa air dan kabel listrik. Tanggung jawab dan imbalan upah keduanya juga berbeda.
Di negeri ini sulit mencari sosok yang benar-benar tukang dalam arti memiliki keterampilan atau kompetensi teknis yang mumpuni. Dia bisa membuat estimasi harga atau biaya serta durasi proyek secara normal atau wajar.Â
Selain itu kita dan tukang bisa terjalin komunikasi yang baik terkait dengan hal-hal teknis dan pengupahan. Agar target dan keinginan kita bisa diterima dengan baik oleh tukang dan kuli.Â
Betapa asyiknya mendapatkan tukang yang terampil, rajin, dan sabar melayani arahan-arahan pemilik rumah. Tukang yang seperti ini biasanya sulit dicari dan jika kita ingin memakainya biasanya antre dengan yang lain.
Sebenarnya tahapan membangun atau merenovasi rumah itu sudah ada standar atau ukurannya. Seperti misalnya pemasangan batu-bata, keramik, dan jenis pekerjaan lainnya. Untuk menghitung produktivitas seorang tukang sudah jelas dan ada petunjuk dalam ilmu teknik sipil konstruksi.Â
Juga sudah ada indeks SNI. Contohnya dalam indeks tersebut koefisien tukang pasang batu adalah sebesar 0,100 OH dalam 1 meter persegi pasangan. Artinya dalam 1 meter persegi pasangan batu bata merah maka membutuhkan yaitu 0.100 OH (Orang Hari).Â
Konkretnya seorang tukang mestinya menurut standar mampu memasang batu bata merah dinding dalam sehari adalah 10 m2. Jadi pemilik bangunan bisa mengevaluasi sendiri durasi pengerjaan proyeknya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!