Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menggapai Asa di Tengah Paceklik Apresiasi

21 Desember 2019   06:09 Diperbarui: 21 Desember 2019   06:14 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta RAT KONI Kab. Kebumen 2019 berfoto bersama. Dok. Koni Kab. Kebumen

Tidak sedikit pelatih yang mengeluarkan dana dari kocek pribadi yang jumlahnya berlipat kali nilai dana hibah yang diterima oleh cabang olahraganya. Lalu bagaimana dengan cabang-cabang yang tidak "kebagian" dana pembinaan dari KONI sementara kalender pertandingan begitu ketat dan sulit dipilah seperti Bridge? 

Penulis mewakili cabor Bridge. Dok. KONI Kab Kebumen
Penulis mewakili cabor Bridge. Dok. KONI Kab Kebumen
Banyak pertanyaan yang semestinya segera dijawab oleh para pengambil kebijakan pembangunan daerah jika akan menargetkan posisi "terhormat" di ajang multi event semacam PORWIL dan PORProv. Dalam berbagai kesempatan, hampir semua cabang olahraga prestasi mengeluhkan ketersediaan tempat latihan memadai.

Sementara itu, jumlah dan kesempatan untuk memakai sarana yang disediakan oleh pemerintah daerah sangat minimal. Ironis dengan kasus korupsi para petinggi daerah yang membuat KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) harus melakukan Operasi Tangkap Tangan.

Haruskah kondisi ini dipertahankan dengan mengasihani diri tidak memiliki sumber dana cukup untuk para pejuang kehormatan daerah di arena bergengsi dan membawa nama harum semisal PORWil Dulongmas maupun POR Prov? Begitu miskinkah kondisi riil masyarakat dan pemerintah daerah sehingga tak mampu memfasilitasi upaya para pejuang olahraga untuk mengangkat kehormatan masyarakat dan daerahnya?

Ketika diundang untuk duduk bersama membahas masalah keolahragaan saja segera meninggalkan arena tanpa alasan jelas dan etika sebagai tamu, para pejabat daerah yang mewakili Bupati, Disporawisata, BPPKAD dan lainnya itu, di mana rasa saling menghormati berada? 

Para pejabat daerah yang hadir mewakili para pimpinan daerah. Dok. KONI Kab Kebumen
Para pejabat daerah yang hadir mewakili para pimpinan daerah. Dok. KONI Kab Kebumen
Jika Tugu Kupu Tarung dan kolam air mancur di depan Rumah Dinas Bupati yang bernilai miliaran rupiah dapat diadakan untuk hiburan murah meriah dengan dampak psikologi sosial yang tidak signifikan untuk mengangkat "nama daerah", akankah para pejuang kehormatan di ajang olahraga prestasi yang jelas membawa nama harum justru diperlakukan sebaliknya?

Banggakah menyandang predikat " daerah termiskin" yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya ? Kalau jawaban sejatinya positif dan penegak hukum tidak melakukan upaya investigatif, apalagi yang dapat dibanggakan sebagai putra daerah?

Sumber: satu  ,  dua  , tiga  , empat  , lima 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun