Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mampukah Kontingen SEA Games 2019 Mengembalikan Kejayaan Indonesia Era 1980 dan 1990an?

26 November 2019   22:07 Diperbarui: 27 November 2019   12:45 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Femini, Juara Dunia cabor atletik paralympic nomor lempar cakram asal Kebumen, Jateng. Dokumen: Marsinus Yosa

Perhelatan olahraga akbar bangsa-bangsa se-Asia Tenggara (SEA Games) 2019 Filipina gaungnya mulai terasa di Tanah Air. Apalagi setelah Timnas sepak bola U-22 memenangi pertandingan perdana atas rival kuat, Thailand, dengan skor cukup menyakinkan 2-0.

Dua gol disumbangkan oleh striker, Egy Maulana Vikri, yang merumput di liga Polandia, pada menit ke-4. Satu gol lain dihadirkan oleh Osvaldo Haay pada menit ke-84.

Kemenangan ini menjadi modal awal yang bagus di tengah minimalnya prestasi sepak bola. Osvaldo Haay menyatakan bahwa mereka tak boleh lengah dalam menyiapkan diri menghadapi lawan-lawannya untuk meraih emas yang sudah sangat lama tak diraih cabor itu di arena SEA Games. 

Menurut rencana, Kontingen SEA Games 2019 akan dilepas oleh Presiden Jokowi dari Istana Bogor Rabu, 27 November 2019 pukul 14.30 siang. Berkekuatan 841 atlet yang akan mengikuti 51 dari 56 cabang perlombaan/pertandingan.

Pesta Olahraga se-Asia Tenggara 2019 ini akan berlangsung selama 12 hari, dari 30 November sampai 11 Desember 2019.

Dengan kekuatan yang dibawa, Kontingen Indonesia ditarget meraih 54 emas atau lebih banyak 16 medali dibanding perhelatan serupa tahun 2017 yang hanya meraih 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu. Pada tahun tersebut Indonesia menempati posisi 5 besar. 

Pada kesempatan kali ini, Kontingen Indonesia tidak diberi target mengejar juara umum karena peluangnya tipis sekali. Begitu kata Sesmenpora, Gatot Dewo Broto, 18 November lalu.

Terakhir, Indonesia juara umum SEA Games pada 2011 ketika menjadi tuan rumah. Kita realistis saja, meski harapan untuk meraih puncak prestasi selalu digantungkan, tambah Gatot yang ditulis tirto.id dari sumber Antara. Di arena SEA Games, dua cabor yakni atletik dan renang yang menjadi nomor wajib dan tidak boleh diubah. 

Cabor atletik di arena ini akan membawa 34 atlet yang sebagian besarnya masih muda dan debutan. Nama besar sprinter Lalu Mohammad Zohri tidak masuk daftar karena ia telah berada di level dunia dan memberi kesempatan kepada atlet lain untuk berprestasi.

PB PASI hanya menargetkan 4 medali emas buat Agus Prayogo (pelari jarak menengah/ jauh), Emilia Nova (lari gawang), Hendro Yap (jalan cepat) dan tim lari estafet putra.

Pada SEA Games 2017, para atlet cabor atletik Indonesia meraih 5 emas, tujuh perak dan tiga perunggu yang menempatkannya pada peringkat ke-4. Ancaman terbesar datang dari Vietnam, kata Manajer Tim Atletik, Mustar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun