Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Zona Tengah Terus Berbenah

19 Oktober 2018   07:46 Diperbarui: 19 Oktober 2018   08:58 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: @terataiblambangan atmosphere Kebumen

Perjalan kuliner di ruas Jalan Pemuda Kebumen kita teruskan ke zona Tengah . Jangan pernah berfikir kalau pembagian zona ini mengikuti ukuran standar. Wilayah ini membentang dari pertigaan Jalan Kaswari sampai batas rel kereta api. 

Disebut tengah berbenah karena ada berbagai perubahan suasana di semua sisinya. Di sisi Timur ada tiga hotel yang bertarif menengah atas. Hotel Patra yang dimiliki oleh Hiswana Migas Kabupaten Kebumen tidak terlalu besar dan menyediakan dua type kamar. Ekonomi yang 8 kamar bertarif di kisaran Rp 150K dan kelas di atasnya dibandrol Rp 250K -an. Satu tambahkan nilai untuk hotel ini adalah menyediakan pool bis bandara dari Kebumen ke Adisucipto International Airport dengan tarif bersahabat. Penumpang pesawat dari bandara itu yang ingin bepergian ke kota Kebumen cukup menuju pool bus yang ada di sekitar lapangan parkir. 

Sebagaimana telah diceritakan pada perjalanan sebelumnya, ada satu hotel melati yang bernilai sejarah kepariwisataan yakni Hotel Nasional yang telah berubah nama menjadi Hotel Ungu. Perubahan nama ini mungkin berkaitan kepemilikan dengan yang punya Kampus Ungu. Di kiri kanan kedua hotel yang cukup berdekatan ini diisi oleh para pegiat kuliner kaki lima atau warung tenda. Ada beragam menu masakan, dari gudeg Jogja dan sate Madura. Warung Bu Santo di antara Hotel Patra dan RSKIA Wisma Rukti menyediakan beraneka masakan Jawa di pagi hari. Atau nasi uduk di warung Tenda Biru di dekat Hotel Puri Laras yang sudah punya nama di kalangan penggemar setiap masakan Betawi itu. 

Keseruan jalan-jalan kita di ruas Pemuda akan terasa kurang jika tidak singgah di    Kompleks Stasiun Kebumen. Di sini kita bisa mengawali atau mengakhiri perjalanan ke atau dari berbagai tujuan di Jalur Selatan Pulau Jawa. Di depan stasiun ada bangunan megah- satu hotel berbintang, Maxolie Hotel yang berdiri di atas lahan bekas pabrik minyak kelapa. Dan beberapa warung nasi. Satu yang bernilai nostalgia adalah warung Darsono dengan menu khas tempe mendoan.

Zona Tengah khususnya sisi Barat memang terus berkembang dengan beragam nuansa. Ada menu masakan Padang di Iki Isoku, Olive dan Rocket Fried Chicken atau warung sate Sarbini yang legendaris. Ada juga menu Jepang di Hiro. Yang paling sensasional adalah resto bernuansa Bali, Teratai Blambangan, milik seniman lukis Suryanto atau Mbah Surya Menggala.    

Foto: profil foto: Facebook Teratai Blambangan Resto Kebumen.
Foto: profil foto: Facebook Teratai Blambangan Resto Kebumen.
Sosok Suryanto menginspirasi banyak pelaku bisnis kuliner di Kebumen. Restonya acapkali menjadi ajang silaturahmi budaya para pegiat seni dan budaya dari luar dalam dan kota. Ia juga menjadi salah satu pegiat sociopreneur di Kebumen. 

Tak jauh dari resto artistik yang punya banyak spot foto unik itu, ada hotel kelas melati. Hotel Sejahtera yang dimiliki oleh pusat koperasi pegawai negeri ini dikelola oleh  Kadar , seorang guru SD yang punya jabatan seabreg. Pada pagi hari, persis di depan hotel terdapat penjual kue serabi aneka rasa.

Foto:@omniphora Resto
Foto:@omniphora Resto
Bergeser sedikit ke Selatan ada Malindo Resto yang memiliki banyak cabang. Di ujung perjalanan wisata zona Tengah ruas Jalan Pemuda kota Kebumen , kita akan  menemukan satu tempat kongkow baru yang mewakili berbagai generasi. Resto milik pengusaha muda Aditya Bagus Kurniawan yang berpengalaman mengelola resto franchise di Jogja dan Solo. 

Ayah dua anak ini menghadirkan resto dengan beberapa menu andalan dan spot foto eksotik di beberapa sudutnya. Resto yang berada di depan Hotel Puri Laras ini buka dari 10 pagi sampai 10 malam. Di batas akhir perjalanan, sebelum rel kereta api ada dua penginapan yang saling berhadap-hadapan yaitu Cempaka dan Losmen Pusaka yang bangunan dan kamarnya sangat klasik. Peninggalan jaman old sekali milik Oom Herman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun