Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Galau Antara Kecakapan dan Kecerdasan Hidup

9 Oktober 2018   02:50 Diperbarui: 9 Oktober 2018   03:22 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto upacara pembukaan Asian Para Games 2018. Dokumen dibagikan oleh teman.

Seorang teman yang tengah menggapai puncak tangga karir di satu instansi pemerintah menulis di grup medsos. Ia mengutip tulisan pakar psikologi yang berjudul: Setelah IQ, EQ, SQ, sekarang muncul AQ.

SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN

By : Ibu Elly Risman
(Senior Psikolog dan Konsultan, UI)

Ditambah beragam ilustrasi yang intinya mengingatkan agar anak dilatih menyelesaikan masalah kesehariannya. Dari yang sepele, membuka tutup botol. Sampai hal yang lebih rumit semacam memecahkan teka-teki suatu puzzle. Diakhiri dengan imbauan khas pejabat, semua itu untuk masa depan negeri.

*****

Bagi orang awam psikologi seperti saya, istilah itu mengingatkan satu jenis  pelatihan "orang lapangan" yaitu Life Skill  secara umum. Atau    Survival yang bersifat khusus. Sementara itu, pengertian Adversity Quotient  (AQ) menurut saya hanya semacam perbedaan istilah dari kedua pengertian sebelumnya. Serupa dengan istilah ATM - Kompasianer Elly Suryani.  Modifikasi copas , kurang lebihnya untuk menggantikan istilah manajemen : benchmarking.     

Meskipun begitu, mungkin sebaiknya lebih tahu kemauan Stoltz menghadirkan istilah ini. Ada 4 komponen atau unsur penting dalam memahami AQ  yang dapat disingkat dengan CO2RE  (control, ownership & origin, rich dan endurance). 

Control atau kendali diri, tidak berusaha menyalahkan atau istilah yang saya sukai : mengasihani diri.  Dalam menghadapi masalah hidup dan kehidupan seberat apapun, kita tak perlu mengasihani diri. Seolah-olah hanya diri ini yang paling menderita dan patut dikasihani. 

Kebanyakan orang yang suka mengasihani diri adalah pemalas,  pengeluh, atau sejenisnya. Jika ada kesempatan dan biasanya cukup jeli, ia atau mereka akan bertindak sebagai pahlawan kesiangan. Kondisi ini mudah terjadi dalam masyarakat paternalistik. Latah-iya adalah wujud yang sering mengemuka. 

Unsur yang paling menarik, menurut saya, adalah O2 (origin and ownership). Keakuan dan pengakuan. Pengertian sederhana tentang keakuan yang berkaitan dengan orisinalitas atau asal usul adalah kemampuan seseorang atas kendali dirinya. 

Sementara itu, pengakuan adalah bagian dari proses eksternalisasi diri dalam pola interaksi sosial tertentu. Faktor daya jangkau (rich) dan ketahanan diri (endurance) atas masalah yang dihadapi  pada masing-masing orang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun