Mohon tunggu...
Toto Sukisno
Toto Sukisno Mohon Tunggu... Auditor - Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

http://bit.ly/3sM4fRx

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengedukasi Covid-19 Lewat "TikTok"

20 Maret 2020   08:54 Diperbarui: 20 Maret 2020   09:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi: suara.com

Saat ini Pandemi COVID-19 merupakan musuh bersama bagi seluruh penduduk bumi, termasuk penduduk di Negara Indonesia tercinta. Data terakhir yang direlease dr. Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah untuk kasus COVID-19 menyebutkan bahwa sampai dengan hari Kamis, 19 Maret 2020 jam 12.00, total pasien terinfeksi COVID-19 berjumlah 309 orang. 

Hasil kajian para akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), kasus COVID-19 diperkirakan akan berakhir pada pertengahan April 2020, sementara perkiraan puncak jumlah kasus harian pasien COVID-19 akan terjadi pada akhir bulan Maret 2020 dengan jumlah kasus 600. Rentang waktu yang masih cukup panjang terkait dengan fenomena COVID-19 memerlukan edukasi yang masif dan efektif agar masyarakat ikut andil dan berperan aktif dalam mencegah dan menghentikan laju pertumbuhan pasien yang terinfeksi.

Berbagai informasi tentang pandemi COVID-19 bersliweran di media sosial dari yang berbentuk narasi maupun gambar. Setiap orang memiliki keinginan untuk mengambil peran guna memberi sumbangan meskipun hanya lewat berbagi informasi (share) di group whatsapp (misalnya) tentang COVID-19. Melimpahnya informasi yang kebenarannya masih perlu dipertanyakan mengakibatkan penerima pesan/informasi malas untuk sekedar membuka apalagi membacanya. 

Dengan demikian, niat pengirim informasi untuk membagikan pengetahuan yang diharapkan dapat membantu teman dalam menyikapi COVID-19 tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini para pengguna media sosial lebih suka menerima pesan yang memiliki nuansa menghibur untuk sekedar mengurangi kejenuhan dan rasa gabut (meminjam istilah anak sekarang) yang melanda sebagian masyarakat Indonesia.  

Salah satu aplikasi yang memiliki pengguna aktif dengan jumlah 800 juta lebih adalah TikTok. Pakar media sosial memperkirakan aplikasi ini akan menjadi The Next Big Think. Berdasarkan beberapa sumber bacaan yang saya peroleh, salah satu kelebihan diantara sekian kelebian yang dimiliki aplikasi TikTok adalah nihil hujatan dan kebencian. 

Media sosial memang tidak pernah bisa dilepaskan dari pujian dan hujatan, namun aplikasi Tiktok seakan hanya menjadi panggung hiburan dan informasi an sich yang diharapkan memberikan manfaat bagi penggunanya. Sebagaimana yang dilakukan oleh Pertamina Marketing Operation Region, yakni melakukan gelaran edukasi dengan konsep kekinian yang dikemas dalam bentuk TikTok, menurut hemat penulis ini merupakan upaya kreatif dalam mencari terobosan untuk melakukan edukasi yang efektif.  

Oleh karena itu, ditengah kejenuhan, kecemasan, kebingungan, ketakutan, dan kekhawatiran yang dialami masyarakat Indonesia perlu dihadirkan edukasi dengan konsep kekinian yang lebih banyak lagi. So, buat para adik-adik dan teman-teman, marilah kita bersatu padu bergandengan tangan untuk menyingsingkan lengan baju guna membantu pemerintah dengan menghadirkan panggung hiburan dan informasi edukatif khususnya tentang COVID-19 yang memberikan kemanfaatan untuk sesama.

Khususnya masyarakat Indonesia dan dunia pada umumnya. Mudah-mudahan jagat media sosial akan segera dihujani informasi dan hiburan edukatif tentang COVID-19 yang dapat menambah pengetahauan dan meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga wabah COVID-19 dapat segera berakhir. Wallohu a'lam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun