Mohon tunggu...
Toto Sukisno
Toto Sukisno Mohon Tunggu... Auditor - Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

http://bit.ly/3sM4fRx

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Resepsi Pernikahan Elektronik (E-Reception), Why Not?

27 Februari 2020   14:45 Diperbarui: 27 Februari 2020   17:39 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resepsi dalam kamus besar bahasa indonesia didefinisikan sebagai perjamuan resmi yang diselenggarakan untuk menerima tamu dalam acara pesta pernikahan atau pelantikan. Dalam tulisan ini, resepsi yang dimaksud adalah resepsi pernikahan yang didefinisikan sebagai acara perjamuan guna menyambut tamu dalam acara pernikahan.

Di Indonesia, pengantenan merupakan istilah lain yang biasa digunakan untuk menggantikan resepsi pernikahan. Saat ini, resepsi pernikahan bertujuan untuk menginfomasikan (bahasa  jawanya: woro-woro) bahwa "kami sudah resmi menikah ya" kepada khalayak serta sebagai ajang silaturakhim keluarga dan lingkungan sekitar. Sebagaimana sabda Rasululloj SAW, "Selenggarakanlah walimah (resepsi) meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing."Serasa ada yang kurang bila pernikahan tidak diiringi dengan acara resepsi pernikahan. Bagaimanapun, momen ini diharapkan terjadi hanya sekali dalam seumur hidup.

Resepsi pernikahan sebagai ajang pertemuan dan silaturakhim antara sokhibul hajat dengan para tamu, maupun antar tetamu sendiri sering dianggap kurang efektif karena keterbatasan waktu yang tersedia. Apalagi bila tempat yang digunakan juga diburu oleh manajemen karena akan segera digunakan untuk acara atau kegiatan lain.

Resepsi pernikahan juga membutuhkan perencanaan yang matang, mulai dari penentuan jumlah tamu undangan, bentuk undangan, siapa yang diundang dan hal-hal lain yang sangat detail dan rinci termasuk jenis makanan dan minuman yang akan disuguhkan. Pendek kata, resepsi pernikahan itu ibarat mempersiapkan makan yang membutuhkan waktu lama, mulai dari proses persiapan sampai makan siap disajikan, sementara proses makannya hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat. Celakanya, penilaian keberhasilan atau kesuksesan resepsi hanya dilihat dari kecukupan dan kenikmatan makanan yang disajikan. Begitulah kebanyakan orang menilai sebuah event resepsi pernikahan, akibatnya tujuan awal akan penyelenggaraan resepsi pernikahan kurang tercapai..

Saat ini, kompleksitas proses penyelengaraan resepsi pernikahan telah memunculkan profesi baru, yaitu wedding organizer (wo). Bagi pasangan yang akan menikah dan tidak ingin ribet, wo merupakan salah satu solusi yang bisa membantu mengatasi kompleksitas dalam penyelenggaraan resepsi pernikahan. Hanya dengan menyampaikan deskripsi nuansa yang menjadi harapan dalam proses resepsi, pihak WO-lah yang akan menerjemahkan dan mewujudkan keinginan sang sokhibul hajat mulai dari merencanakan bentuk undangan hingga proses resepsi pernikahnnya. Persoalannya, penggunaan jasa wo tentu akan membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga beberapa kejadian sebagaimana yang pernah heboh dimedia elektronik ""nikahnya di hotel, tinggalnya dikontrakan" menjadi sebuah kenyataan.

Era digital telah melahirkan banyak karya kreatif yang sebelumnya tidak terbayang sama sekali. Profesi tukang ojek yang sebelumnya tidak banyak diminati, sekarang menjadi salah sektor penyumbang penyerap tenaga kerja dengan jumlah kurang lebih 2,5 juta orang. Faktor geografis yang telah memisahkan jarak puluhan bahkan ratusan kilometer para kerabat dan kolega merupakan salah satu kendala dalam menghadiri sebuah resepsi pernikahan yang kita selenggarakan. Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya ingin mencoba menawarkan ide "resepsi elektronik"

 Resepsi elektronik merupakan resepsi yang telah didigitalkan untuk selanjutnya dipublikasikan lewat media sosial ataupun platform yang dapat mengunggah video atau gambar ke semua kolega kita yang secara geografis tidak memungkinkan hadir secara langsung, sehingga kerabat atau kolega cukup melihat dari unggahan video kita dan mensubscribenya.

Melalui subscribe yang kita berikan, maka diharapkan sokhibul bait akan memperoleh penghasilan, mendapat endorsmement, dan lainnya. Imbal balik dalam pemberian subscribe juga akan memberikan kemanfaatan kepada kedua belah pihak, sehingga diharapkan akan memberikan side effect pertumbuhan ekonomi kreatif. Tetapi jangan lupa, resepsi kecil-kecilan untuk mengundang keluarga dan tetangga dekat tetap dilaksanakan. So, resepsi elektronik, why not? Begitu bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun