Mohon tunggu...
Toto Sukisno
Toto Sukisno Mohon Tunggu... Auditor - Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

http://bit.ly/3sM4fRx

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Jimat Sukses" dalam Menjalani Hidup

2 Januari 2020   11:35 Diperbarui: 2 Januari 2020   12:24 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: awalilmu.com

Hidup itu penuh dengan permasalahan dan itulah yang menjadikan hidup menjadi sangat mengesankan. Bagi seorang makhluk yang bernama manusia, semenjak lahir hingga dewasa permasalahan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam proses menjalani hidup. Masalah sebagaimana yang biasa kita baca diberbagai sumber, didefinisikan sebagai keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan.

Seorang manusia baik laki-laki maupun perempuan ketika baru lahir di bumi normalnya dalam kondisi menangis, yang secara teologis disebabkan oleh ulah setan yang sengaja menempeleng sebagaimana disampaikan dalam hadist nabi "Tidak seorang bayi pun yang terlahir tanpa mendapatkan tusukan setan sehingga bayi itu menangis keras kecuali putra Maryam dan ibunya. Dalam sudut pandang yang lain, menangisnya bayi saat baru lahir terjadi akibat adanya kondisi yang belum sesuai dengan yang diinginkan oleh seorang bayi.

Permasalahan dan tahap perkembangan manusia bagaikan sekeping uang logam, yang sudah barang tentu tidak dapat dipisahkan diantara keduanya. Semakin berumur, tentu permasalahan yang dihadapi manusia juga semakin banyak dan kompleks. Saat kita masih anak-anak, masalah yang dihadapi tentu akan berbeda dengan saat kita menginjak remaja.

Permasalahan yang dihadapi saat kita menginjak remaja tentu berbeda dengan masalah yang akan dihadapi saat kita menginjak dewasa. Permasalahan yang dihadapi saat kita dewasa tentu akan berbeda dengan masalah yang kita hadapi saat kita sudah tua. Pendek kata, masalah akan selalu hadir dalam setiap fase perkembangan hidup yang kita alami.

Kehadiran permasalahan dalam setiap fase perkembangan hidup yang kita jalani, tidak pernah absen dari kehadiran doa dan bantuan kedua orang tua. Semenjak anak-anak hingga kita punya anak, kehadiran orang tua (bagi yang masih memiliki) dalam membantu memecahkan persoalan yang kita alami senantiasa terus dibutuhkan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Mungkin sebagian besar orang dewasa yang telah menjadi orang tua dan memiliki keturunan mempunyai anggapan bahwa ketika urusan materi telah tercukupi maka kehadiran bantuan orang tua sudah tidak diperlukan lagi. Sebagian besar yang memiliki anggapan ini berasumsi bahwa persoalan utama dalam menjadi hidup adalah persoalan ekonomi, sehingga ketika mereka sudah mandiri secara ekonomi maka semua persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan sendiri.

Sejatinya, permasalahan dalam menjalani hidup bukan hanya ekonomi. Kondisi ini terbukti dengan banyaknya fakta yang menunjukkan bahwa orang-orang yang sukses secara ekonomi tetapi memiliki persoalan lain, entah itu yang berkaitan dengan anak, istri, masyarakat, dan sebagainya. Dipenghujung tahun 2019, kita terhenyak dengan berita seorang ayah yang berprofesi sebagai petani kopi kaya tewas akibat dicor dibawah mushola, dan ironisnya pelaku kejadian tersebut adalah anak kandungnya sendiri.

Peristiwa berikutnya adalah seorang ibu di daerah Kediri yang tega membunuh anak kandungnya akibat capek dengan ulah sang anak yang sudah diatur. Ini hanya sedikit contoh yang menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh manusia selain masalah ekonomi.

Dalam agama islam, ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dimana dalam hadist tersebut Rasululloh mengisahkan adanya tiga orang yang terjebak di dalam gua yang tertutup batu besar sehingga mereka tidak bisa keluar. Selanjutnya dalam kisah tersebut, masing-masing berdoa agar bisa keluar dari gua tersebut melalui amal sholeh yang telah mereka kerjakan.

Salah seorang dari tiga orang tersebut berdoa melalui wasilah amal sholeh melalui berbakti kepada orang tua, dan Alloh mengabulkan doa orang tersebut. Kesimpulan dari kisah di atas adalah keberhasilan salah seorang dari ketiga orang yang terjebak dalam gua melalui amalan berbakti kepada orang tua.

Dalam konteks kekinian, konten yang bisa kita ambil dari hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari adalah amalan berbakti kepada orang tua yang merupakan kewajiban seorang anak adalah kunci keberhasilan kita dalam menyelesaikan persoalan apapun yang dihadapi. Dalam ungkapan lain, berbakti kepada orang tua merupakan "jimat" kita dalam menghadapi masalah serumit dan kompleks apapun. Mudah-mudahan kita semua mampu menunaikannya. Aamiin....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun