Keramik Bergambar di Dinding Keraton Cirebon
Warisan Visual dari Titik Temu Peradaban
Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan salah satu pusat kebudayaan tertua di pesisir utara Pulau Jawa yang hingga kini masih menyimpan jejak sejarah peradaban Nusantara. Berdiri sejak abad ke-15, keraton ini bukan hanya menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon, tetapi juga saksi bisu perjumpaan antara ajaran Islam, seni tradisional Jawa, dan pengaruh budaya global.
Didirikan oleh Sunan Gunung Jati---seorang wali penyebar Islam yang juga keturunan bangsawan dan Tionghoa---Keraton Kasepuhan tumbuh sebagai ruang akulturasi yang kaya akan nilai spiritual, artistik, dan diplomatik. Salah satu bukti paling nyata dari pertemuan lintas budaya tersebut adalah deretan keramik hias bergambar yang menempel di dinding-dinding keraton.
Keramik-keramik ini berasal dari berbagai belahan dunia seperti Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa, dan banyak di antaranya memuat gambar naratif, termasuk kisah-kisah para nabi dan tokoh legendaris dari berbagai tradisi. Keberadaannya tidak hanya berfungsi sebagai ornamen, melainkan juga sebagai media dakwah visual dan simbol pergaulan internasional Keraton Cirebon di masa lalu.
Dalam serial ini, akan disajikan beberapa potret keramik bergambar yang ditemukan di lingkungan Keraton Kasepuhan, disertai dengan keterangan singkat mengenai asal-usul, tafsir visual, dan kemungkinan narasi yang tersirat dari gambar-gambar tersebut.
Selamat mengikuti jejak-jejak sejarah yang terpahat dalam keramik. Setiap gambar menyimpan cerita, dan setiap cerita membuka jendela menuju kebesaran warisan budaya Cirebon.
Â
Godaan di Balik Pintu TertutupÂ
Di dalam kamar megah, seorang pemuda tampak berusaha melepaskan diri. Ia adalah Yusuf, hamba yang rupawan dan saleh, yang dipikat oleh istri tuannya, Zulaikha. Sang wanita memegang jubahnya, mencoba menahan langkahnya yang hendak pergi. Nafsu, hasrat, dan kekuasaan memadati ruang itu, namun Yusuf memilih lari, bukan karena lemah, tetapi karena taat. Di balik pintu yang terkunci, ia membuka jalan untuk kehormatan.