Mohon tunggu...
Toto Sudiarjo
Toto Sudiarjo Mohon Tunggu... -

student in sociology Atma Jaya Yogyakarta University

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Geliat Sejarah Perkembangan Media (Jurnalisme) Online

5 Maret 2015   16:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:08 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14255476771974068894

(Oleh : Toto Sudiarjo)

Perkembangan tekhnologi yang begitu pesat tentunya membawa media mengalami berbagai transformasi di berbagai hal. Mulai hal yang dahulu sangat konvensional, kini beramai-ramai beralih dengan adanya digitalisasi. Hal ini juga yang membuat perusahaan media cetak harus mampu berkolaborasi dengan perusahaan lain yang lebih mutakhir dan mengikuti perkembangan zaman. Munculnya media online atau yang sering disebut juga jurnalisme online ini, membawa dampak yang sungguh luar biasa bagi perubahan sosial yang ada di masyarakat. Berbagai fenomena kontroversial pun mulai bermunculan baik di dalam negeri maupun di dunia. Namun hal tersebut harus disikapi secara kritis, karena interaksi kita dalam media baru ini semakin global dan tak terbatas.

Dengan munculnya media baru ini, tentunya juga merubah praktik jurnalisme sebagai tantangan baru pekerjaan sebagai jurnalis. Internet sebagai hal baru, harus disesuaikan juga dalam mengembangkan praktik jurnalistik dalam media online. Namun bukan berarti kode etik dalam jurnalistik lepas begitu saja. Tentunya hal ini juga yang membuat seseorang harus mampu menyesuaikan kemampuannya dalam hal menulis. Banjirnya sumber informasi yang begitu cepat pada internet ini, tentunya dapat memudahkan sekaligus banyak ketidakakuratan praktik-praktik jurnalistik ataupun studi literatur yang kurang kredible. Padahal philosofi dari media massa sendiri adalah membebaskan manusia dari keterbodohan.

Sejarah Perkembangan Media (jurnalisme) Online

Perkembangan media online awalnya dikembangkan di Barat ketika surat kabar The Wall Street Journal menawarkan layanan pada CompuServe dan informasi keuangan, bahwa ada ruang di mana pembayaran bisa dilakukan melalui internet. Beberapa surat kabar penting di Amerika Utara pada tahun 1990-an, mulai menggunakan sistem internet sebagai bagian juranilsme di World Wide Web. Tahun 1993 Universitas Florida meluncurkan sebuah situs web pertamanya di jurnalisme, kemudian tahun 1995 sudah ada 150 surat kabar yang diterbitkan di WWW, maka dari itu editor dan publisher menjadi fenomena masalah baru. Editor James R. Gaines mengakui bahwa keputusan untuk online berarti bahwa editor, penulis, dan koresponden telah mengakrabkan diri lagi dengan jurnalistik baru. Begitupun majalah Time didedikasikan untuk edisi khusus dunia maya pada saat itu.

Beberapa surat kabar di Amerika Serikat dianggap menjadi pelopor web jurnalisme dengan kemunculannya media baru ini dan mulai meninggalkan Servocom atau CompuServe. Surat kabar tersebut misalnya seperti “Chicago Tribune” yang didistribusikan oleh Amerika OnLine ( AOL ) sejak Mei 1992, kemudian pada tahun 1993 “San José Mercury Pusat”, “Nando.net” ( versi online harian lokal masyarakat Koran Nando Kali ) memutuskan untuk online, “The Boston Globe” dan “The Electronic Telegraph” versi online dari The Telegraph. Begitupun menurut M. Smartt pada tahun 1998 BBC News digambarkan sebagai surat kabar yang dinamis dan juga media siaran ketiga serta merupakan situs terkemuka di Inggris. Dalam periode tersebut, disusul juga dengan munculnya surat kabar online di berbagai negara.

Sejarah Perkembangan Media (jurnalisme)Online Di Indonesia

Sejarah munculnya media online di Indonesia ini, tentunya tidak terlepas dari pengaruh dinamika sosial dan politik di negeri ini. Internet merupakan salah satu tekhnologi di jagat baru yang menawarkan berbagai kemudahan untuk berkomunikasi dan penyebaran informasi. Kemunculan internet sendiri di Indonesia sekitar tahun 90-an yang awalnya hanya ide sekolompok orang untuk memiliki jaringan komputer. Koneksi internet pertama kali yang muncul di Indonesia di gagas oleh Joseph Lukuhay dengan mengembangkannya di kampus. UI adalah salah satu kampaus yang dipeloporinya dengan munculnya internet di kampus dengan nama UINet dan terus dikembangkan hingga menyebar ke ranah publik.

Peran media baru ini juga tidak terlepas dari proses demokratisasi di Indonesia. Runtuhnya rezim soeharto ini dapat berakhir berkat kemunculan internet ini. Internet mempu menjadi alat komunikasi di kalangan mahasiswa dengan laman-laman yang diciptakan saat itu, sehingga memunculkan pergerakan reformasi. Ruang publik (public sphere) dalam konsep Habermas, tentunya sudah mengalami pergeseran, yang tadinya berada di ruang fisik seperti warung kopi, salon dan sebagainya, kini bermigrasi ke dunia maya (virtual). Hal ini tenntunya bisa menjadi kabar kembira bagi sebagian masyarakat karena dapat mengakses berbagai informasi, namun di satu sisi juga dapat menjadi ajang untuk kontestasi kekuasaan dengan saling membuka privasi-privasi seseorang.

Perkembangan media  di Indonesia ini pertama kali yang muncul di internet oleh Republika Online (www.republika.co.id) pada agustus 1994. Kemudia disusul oleh awak media Tempo Group karena majalahnya yang dibredel pada masa Orde Baru, maka dari itu muncul tempointeraktif.com (sekarang tempo.com), dan kemudian disusul dengan media-media lainnya seperti Waspada Online dan Kompas Online. Namun sang pelopor media online yang menjadi pakem media online di Indonesia adalah Detik.com (www.detik.com) yang mengawali pada tahun 1998 oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugraha. Tujuannya agar berita yang ditulis ini cepat sampai pada pembaca tanpa menunggu cetak dan keputusan editor terlebih dahulu, dan ini merupakan bentuk adanya partisipasi publik (citizen journalism).

Referensi :

Margianto, Heru & Syaefullah, Asep. Media Online: Antara Prmbaca, Laba, dan Etika Problematika Praktik Jurnalisme Online di Indonesia,pdf AJI Indonesia.

https://www.myedisi.com/aji/761/internet-media-online-dan-demokrasi-di-indonesia

file:///C:/Users/ester/Downloads/12-_RiHC-History-of-Journalism-on-the-Internet.pdf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun