Mohon tunggu...
TRI WANTI
TRI WANTI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Tutorial Kompasiana

Cara Belajar dengan Bermain

1 Mei 2016   15:46 Diperbarui: 1 Mei 2016   15:55 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NAMA           : TRIWANTI

PRODI           : PGMI 2 A

NIM    : 2015030028

CARA BELAJAR DENGAN BERMAIN YANG TERBAIK UNTUK PENDIDIKAN MI

BERMAIN DENGAN BELAJAR

Bermain merupakan suatu fenomena yang sangat menarik perhatian para pendidik, psikologi ahli filsafat dan banyak orang lagi sejak beberapa dekade yang lalu. Mereka tertantang untuk lebih memahami arti bermain dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Bermain benar-benar merupakan pengertian yang sulit dipahami karena muncul dalam beranekaragam bentuk. Bermain itu sendiri bukan hanya tampak pada tingkah laku anak tetapi pada usia dewasa bahkan bukan hanya pada manusia (Spandek, 1991).

Batasan bermain

Schwartzman (1978) mengemukakan suatu batasan bermain sebagai berikut :

Bermain bukan bekerja, bermain adalah pura-pura, bermain bukan sesuatu yang sungguh-sungguh, bermain bukan suatu kegiatan yang produktif, dan sebagainya. Bekerjapun dapat diartikan bermain sementara kadang-kadang bermain dapat dialami sebagai bekerja, demikian pula anak yang sedang bermain dapat membentuk dunianya sehingga seringkali dianggap nyata, sunggguh-sungguh, produktif dan mnyerupai kehidupan yang sebenarnya. Bermain dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada bermain bebas, bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan diarahkan. Dalam bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain di mana anak mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan merekan dapat memilih bagaimana menggunakan alat-alat tersebut. Sedangkan kegiatan bermain dengan bimbingan yaitu guru memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan suatu konsep (pengertian) tertentu. Apabila tujuannya melakukan klasifikasi benda dalam ukuran tertentu (besar/kecil), maka guru akan menyediakan sejumlah permainan yang dapat diklasifikasikan dalam kelompok yang berukuran besar atau yang kecil. Dalam bermain yang diarahkan guru mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan suatu tugas yang khusus. Menyanyikan suatu lagu, bersama bermain jari dan bermain dalam lingkaran adalah contoh dari bermain yang diarahan (Bergen 1998).

Berbagai bentuk bermain

Melalui kegiatan bermain yang dilakukan anak, guru akan mendapat gambaran tentang tahap perkembangan dan kemampuan umum si anak. Bentuk-bentuk bermain tersebut antara lain meliputi : bermain sosial, bermain dengan benda, dan bermain sosio dramatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Tutorial Kompasiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun