Mohon tunggu...
Topik Nugroho
Topik Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Blogger

My Site https://www.seputarwisata.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Rinduku Terperangkap Lautan

1 Juni 2019   21:09 Diperbarui: 1 Juni 2019   21:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok pribadi/topik.my.id

Di tepi pantai ini aku duduk, di atas bebatuan karang yang kokoh dengan debur terjangan ombak berkelanjutan. Aku memandang hamparan laut di depanku. Dari ujung ke ujung hingga batas cakrawala. Semburat jingga mewarnai permukaan laut yang beriak. Ombak terus berdebur disertai angin yang cukup kencang. Yap, inilah musim angin selatan di perairan Raja Ampat.

Di tempat ini aku duduk termenung. Besar rasaku ingin pulang. Namun, musim seperti ini tak mendukung sama sekali. Tak ada satupun perahu yang keluar pulau. Tak satupun nelayan berani menembus dahsyatnya angin selatan musim ini. Padahal liburku hanya beberapa hari saja. Sudah hampir habis sembari menunggu musim angin yang tak kunjung berlalu.

Banyak yang kupikirkan saat ini. Betapa aku rindu dengan orang tuaku, rindu teman- temanku, dan rindu kampung halamanku. Sudah lima tahun sejak aku merantau ke tempat ini. Jauh dari orang tua dan kampung halamanku. Aku bekerja, mencoba menjadikan nyata salah satu mimpiku, mendidik anak- anak di daerah pedalaman. Namun, aku tak ingin selamanya di sini. Aku punya mimpi lain yang tak bisa kuraih di sini. Maka aku hanya akan melakukan pekerjaan ku dengan baik, penuh dedikasi dan semaksimal mungkin sebelum aku pergi untuk selamanya dari tempat ini.

Mungkin jika orang lain mendengar keinginanku mereka akan mengatakan aku tak ikhlas mendidik anak- anak di sini. Aku tak selamanya mau mendidik mereka. Aku hanya ingin menjadikan pekerjaan ini sebagai batu loncatan untuk bisa lebih sukses di kampung halaman. Biarlah... aku tak peduli apa kata mereka. Inginku hanya bisa mencapai salah satu impiku, mendidik anak- anak pedalaman. Hanya saja jalan yang ku tempuh menuntunku hingga ke pekerjaan ini, maka aku hanya akan menjalaninya. Namun tidak untuk selamanya, karena aku punya mimpi lain yang ingin kuperjuangkan, berada dekat dengan orang tuaku dan merawat mereka hingga tua nanti.

Dalam lima tahun ini setiap libur semester aku selalu pulang. Banyak yang mengatakan, aku kaya atau bahkan boros. Aku punya alasan untuk semua itu. Setiap orang yang merantau pasti ingin pulang. Termasuk aku. Kepergianku ke tanah rantau tak lain untuk kembali pulang. Aku tak berangan menumpuk harta dari pekerjaanku dengan jauh dari orang tua. Sekali lagi, aku hanya menggapai mimpiku. Jika ada rezeki dan jalan pulang maka aku pulang. Takpeduli tabunganku tak bertambah dari waktu ke waktu, karena kebahagiaan tak diukur dari banyak tabungan, tetapi dari ketentraman yang diperoleh dalam hati.

Tahun ini, libur semester ini bertepatan dengan libur lebaran. Apa dayaku, saat ini juga bertepatan dengan musim angin selatan. Tak ada yang berani menembusnya. Begitulah susahnya berada di daerah pedalaman. Ketika alam tak mendukung, perahu tak dapat berlayar. Namanya juga pedalaman, akses transportasi belum lengkap dan lancar layaknya di kota.

Kini, di tepi pantai ini aku hanya dapat berdoa. Ya Allah... berikanlah perlindungan pada kami, pada orang tuaku. Ampunilah dosaku, dan dosa orang tuaku. Sayangilah mereka, seperti mereka menyayangiku di masa kecil. Amiin...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun