Mohon tunggu...
Topik Nugroho
Topik Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Blogger

My Site https://www.seputarwisata.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sedekah Takjil di Jalan Saat Ramadhan, Dan Kisah Peminta

14 Mei 2019   14:48 Diperbarui: 14 Mei 2019   14:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak yang menganggap bahwa sedekah dijalan ini dilarang, karena memberikan uang kepada orang yang meminta-minta di jalanan sehingga terkena peraturan daerah. Berbeda jika anda memberikan sedekah takjil di Bulan Ramadhan di pinggiran Jalan ketika waktu berbuka puasa, Rasullulah menganjurkan kepada umat muslim untuk memberikan sedekah takjil kepada siapa saja yang berpuasa dan dinilai sebagai ibadah utama karena barang siapa yang memberikan makan orang yang berpuasa saat datangnya waktu adzan magrib, maka ia mendapatkan pahala puasa dari orang yang diberi makan.

Sehingga tidak hanya di Jalan, saja di masjidpun banyak orang yang memberi sedekah ketika waktu berbuka dan itu sudah terjadwal. Berbeda dengan memberikan uang kepada pengamen, ataupun gelandangan di Jalan. Boleh jadi mereka memang pekerjaannya sebagai orang yang meminta-minta. Namun, ramadhan ini banyak gelandangan palsu. Dengan pakaian lusuh, muka diberi debu sehingga nampak lusuh dan hitam dan banyak hal yang mereka perbuat sehingga orang-orang menjadi tertipu karenanya.

Adapula yang memang mereka meminta-minta karena  kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi, karena alasan fisik kesehatan yang tidak dapat digunakan untuk bekerja, sehingga mereka harus bekerja dengan cara meminta-minta. Hal ini harus dilakukan tindakan yang tepat bagi dinas sosial daerah, bagi siapa saja yang memang tidak dapat bekerja karena alasan cacat fisik.

Namun, di bulan ramadhan yang penuh dengan kemuliaan ini, setiap orang akan berprilaku baik untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda, apalagi sedekah ini memiliki banyak manfaatnya selain dari pahala itu sendiri. Ada yang berkeyakinan dengan bersedekah akan mendekatkan pintu rizki, adapula yang bersedekah karena memang meminta kesehatan, dan masih banyak lagi keuntungan dalam bersedekah.

Sebagai umat muslim, maka tentunya kita tidak boleh menolak orang meminta-minta, karena siapa tahu mereka sangat membutuhkan pertolongan kita, meskipun para peminta-minta sudah berulang kali menghampiri kita. Sedikit cerita tentang bersedekah, pada suatu hari ayah saya, setiap kali di dihampiri para peminta-minta di rumah, ada sampai 3 kalian lebih, dan yang terakhir si peminta ini datang waktu menjelang magrib. Ayah saya pada waktu itu  memarahi si peminta karena sejak dari tadi pagi, ia telah dihampiri oleh para peminta dan memberikan uang setiap datang si peminta.  Dengan nada biasa, memarahinya dengan menggerutu. Keesokan harinya apa yang terjadi? kakak pertama saya terkena musibah, mengalami kecelakaan patah tulang serius, kakak saya sudah hati-hati di jalan, namun motor dari belakang mengampirinya tanpa pandang bulu dan menabrak kakak saya yang ada di Jalan.

Apakah si peminta tadi  adalah malaikat yang menyamar menjadi peminta, dan kita sebagai manusia diuji kesabarannya dengan peminta tadi. Wallhu'alam bisshowab, karena dengan memberikan sedekah tadi,  siapa tahu saudara kita, anak kita, keluarga kita, dapat terhindar dari musibah yang akan mengancam kita.  Walaupun kecelekaan ini bisa saja terjadi pada setiap orang. Meskipun kita telah berhati-hati, dan kita perlu waspada karena musibah tidak dapat dihindari.

Sebagai umat muslim kita harus menjadi tangan diatas, dan tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah, kita tidak boleh menjadi peminta-minta karena lebih baik menjadi tangan tangan diatas dengan memberikan sedekah daripada harus disedekahi.

Semoga dengan sedikit cerita tadi, kita sebagai umat muslim tidak menolak untuk memberikan sesuatu kepada si peminta, jika kita menolak lebih baik dengan cara diam dan mengangkat tangan kita, sehingga tidak menyakiti si peminta-minta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun