Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Edukasi Online, Solusi Jitu Pekerja Menghadapi Integrasi Ekonomi MEA

22 Januari 2016   05:51 Diperbarui: 22 Januari 2016   07:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buruh atau pekerja di Indonesia yang merupakan pekerja formal dalam data Badan Pusat Statistik bulan Agustus 2015 berjumlah 48,5 juta atau 42,24 % juta akan mengalami perubahan dan juga tantangan, dan itu adalah keniscayaan. Masyarakat Ekonomi ASEAN telah bergulir tahun ini, siap tidak siap angkatan kerja Indonesia akan menghadapi situasi untuk bersaing dengan negara negara ASEAN.

Delapan jam kerja di pabrik pabrik, ritme yang displin dan terkadang harus merelakan diri untuk bekerja lembur yang secara otomatis mengurangi waktu sosial pekerja, membuat sebagian besar buruh atau pekerja seakan tenggelam dalam dunia yang menyibukannya. Hal ini sering kali pekerja lupa menempa diri dengan ilmu kekinian yang sejatinya berguna untuk diri sendiri dan orang lain pada umumnya.

Dengan perkembangan zaman yang terasa begitu dinamis, namun jika pekerja hanya berkutat dengan ritme rumah, mobil jemputan dan pabrik dan selalu begitu setiap hari, maka di pastikan bahwa ketertinggalan akan dunia luar akan terasa, pekerja harus juga terus merehab diri, mengisi ulang pengetahuan, meski memang pada kenyataannya pekera formal di pabrik pabrik kebanyakan berasal dari lulusan SMA atau SMK, keputusan bekerja di banding harus kuliah yang memang biayanya mahal, memaksa lulusan SMA dan SMK akhirnya memutuskan bekerja. Mereka pun tergolong tulang punggung bagi keluarganya.

Meski kesempatan berkuliah seperti di awang awang bagi sebagian besar pekerja, namun ternyata di Indonesia masihlah banyak orang yang mau peduli dan berbagi, dengan metode Massive Open Online Course. Kini kaum pekerja bisa menikmati kursus online gratis dari universitas ternama tanah dan institusi terkenal dan ini adalah sebuah terobosan anak bangsa yang patut di apresiasi. Dengan edukasi online yang bisa di akses dengan mudah tentunya ini merupakan manfaat yang bisa di raih pekerja Indonesia yang kini harus bersaing secara global dengan pekerja pekerja lainnya sesama negara ASEAN.

IndonesiaX Menjawab Kegundahan Buruh Menghadapi MEA


Tak dapat di pungkiri bahwa realita yang ada saat ini dengan di berlakukannya MEA, tenaga kerja lokal Indonesia harus berhadapan dengan tenaga kerja manca negara wabil khusus tenaga kerja dari negara negara ASEAN. Saya jadi teringat dengan sebuah obrolan dengan Mas Kun Wardana yang merupakan Dewan Pakar dari Federasi Pekerja Aspek Indonesia. Di negeri Gajah Putih Thailand, menurut Mas Kun ternyata para pekerja Thailand telah di bekali untuk menguasai bahasa Indonesia, kosa kata yang umum di pakai di negeri ini, mereka mempelajarinya dengan serius dan pemerintah Thailand memfasilitasi kursus bahasa Indonesia bagi pekerjanya, target mereka adalah saat datang ke Indonesia, pekerjanya terampil berbahasa Indonesia dan itu sangat menguntungkan bagi mereka saat berada di negeri kita.

Kita tidak ingin menyalahkan pemerintah dalam hal ini, namun di balik kurangnya perhatian pemerintah untuk bersiap menghadapi MEA, ada anak negeri yang mau bersusah payah agar negeri ini terus bersinar, terus belajar, dengan biaya kuliah yang semakin tak terjangkau, kini hadir metoda belajar baru yang tentunya sangat melegakan bagi kalangan yang tak mampu dari lapisan buruh.

Sebagai buruh saya pun tak ingin berdiam diri, dan itu saya meyakini jutaan buruh pun akan melakukan hal yang sama dengan saya. Massive Open Online Course seakan memandu kaum marginal seperti saya untuk mencecap ilmu yang bermanfaat, dan tak tanggung tanggung, di IndonesiaX menghadirkan pemateri jempolan yang rerata adalah guru besar di universitas terkemuka tanah air.

Alhamdulillah saat ini saya telah terdaftar sebagai peserta kursus yang di instrukturi oleh Professor Iwan J Azis yang merupakan guru besar Cornell University(Amerika Serikat) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Insha ALLAH kursus akan di mulai bulan Februari 2016. Saya bersyukur meski hanya berprofesi sebagai buruh biasa dan dengan ritme kerja 8 jam yang seringkali menguras keringat, ternyata bisa di beri kesempatan untuk mengikuti kursus online yang tentunya akan membawa cakrawala berpikir saya untuk lebih memahami apa itu Economic Integration dari sumber yang sangat berkompeten, rasanya terbayar lunas mimpi kuliah di UI yang terpernah saya rasakan, kini ternyata IndonesiaX menjawab mimpi itu dengan bisa mengikuti kursus online secara gratis dari seorang tokoh pendidikan sekaliber Bapak Iwan J Azis, mungkin ini adalah berkah yang tak terhingga.


Tantangan MEA Bukan Untuk Dihindari tapi Hadapi dengan Cerdas

Banyak pihak yang mengkhawatirkan dengan adanya MEA, semua bermuara karena kurang siapnya kita untuk sebuah perjanjian yang telah di tanda tangani, sejatinya MEA adalah perjanjian satu ASEAN yang melindungi hak hak pekerja, standar minimum yang di akui oleh seluruh bangsa ASEAN, lengkap dengan segala hak dan kewajiban selama berada di wilayah negaranya tanpa memandang kebangsaan dan juga status keimigrasian pekerja tersebut, semua negara di ASEAN wajib memberikan pengakuan atas jaminan sosial mendasar, HAM dan hak hak dasar pekerja. Dengan bekal kemampuan yang memadai dan juga ilmu yang di dapatkan dari edukasi online maka selayaknya para pekerja lebih percaya diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun