Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Antara Teknologi Silahturahmi dan Pandemi

14 Mei 2021   21:24 Diperbarui: 14 Mei 2021   21:54 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silahturahmi virtual jawaban saat melewati pandemi(dokpri)

Dua kali puasa dua kali lebaran ada beda yang terasa, ini gegara si Covid-19 yang tanpa permisi menerobos sendi sendi kehidupan dan akhirnya kita semua tahu, gegara virus yang berasal dari Wuhan dan menyebar keseluruh dunia  termasuk Indonesia, negeri tercinta.

Puasa dan lebaran yang biasanya di isi dengan aktifitas beragam, karena pandemi akhirnya ada beberapa kebiasaan universal saat berlebaran yakni silahturahmi menjadi berbeda dibanding lebaran lebaran yang lalu. Paling tidak ini merupakan lebaran untuk kali kedua, warga yang ingin mudik dan pulang kampung harus menahan diri, kekhawatiran akan semakin meluasnya penyebaran pandemi  merupakan salah satu alasan agar warga untuk dapat bersikap lebih bijak agar memilih untuk berada di tempat asal dan tak melakukan perjalanan ke luar kota.

Seiring dengan susahnya menuju kampung halaman, ada cara cara yang bisa ditempuh untuk saling terhubung, dengan makin meningkatnya penggunaan gawai,  silahturahmi semakin simpel, tatap muka melalui video call saat ini adalah keniscayaan. Asal kuotanya mencukupi dan juga provider nya nggak lemot, maka silahturahmi bisa dilakukan.

Beruntun berada di zaman ketika alat komunikasi seperti hp menjadi sarana jitu untuk bisa terkoneksi, jika beberapa tahun lalu untuk melakukan video call susahnya tuh terasa sekali. Hanya hp dengan spesifikasi mumpuni dan juga harganya pun mahal. Namun saat ini, rakyat jelata dengan hp seharga ratusan ribu, kemudahan komunikasi dapat dilakukan setiap saat.

Memang nuansa silahturahmi langsung dengan virtual pastinya ada perbedaan yang cukup signifikan.Keseruannya pasti jauh berbeda, namun lagi lagi kita bersyukur, dengan teknologi, apa yang dahulu serasa tidak mungkin, bisa dilakukan. Hanya bisa nelpon dan SMS dengan menyedot pulsa yang cukup banyak, mengirim pesan pun harus disingkat singkat agar karakter hurufnya tidak terlalu banyak.

Maksimalkan silahturahmi dengan media apapun yang bisa kita lakukan, kalau berkesempatan mudik, lakukan bila memang dirasa perlu namun tetap jaga protokol kesehatan.Kalau tidak mudik karena memang mentaati peraturan pemerintah, ini satu hal yang patut diapresiasi. Kita kuatkan silahturahmi karena waktu yang kita punya tak akan kembali.

Lakukan Hal yang Terbaik Saat Bersilahturahmi

Istimewanya lebaran bagi masyarakat Indonesia adalah moment tahunan yang menggerakan jutaan orang untuk berpindah tempat untuk sementara di waktu bersamaan, apapun dilakukan untuk bisa bersilahturahmi, resiko perjalanan diterjang demi ketemu dengan sanak famili.Namun saat ini kampung pun tidak terlalu semarak dengan hadirnya para pemudik, pandemi benar benar mengubah jalan mudik para perantau untuk menahan diri.

Pandemi memang telah meninggalkan ribuan kesedihan dan jutaan perasaan terluka, kehilangan orang orang tercinta menjadi warna lain moment lebaran tahun lalu dan saat ini. Sebuah curahan netizen yang terasa menohok, tahun lalu ia tak bisa pulang karena adanya larangan mudik dan kenyataannya ibu yang ia sayangi pergi untuk selama lamanya, tahun ini ia merasa hampa karena orang tuanya telah tiada.

Silahturahmi Virtual Pilihan yang Paling Mungkin

Apa jadinya kalau ketupat dibelah empat namun hanya disaksikan di layar hp. Rendang yang menjadi sajian khas keluarga tak bisa disantap ramai ramai seperti di lebaran yang lalu.Bedug di pukul bertalu talu di iringi gema takbir malah menjadi suara latar saat melakukan video call.

Jarak Kuningan-Karawang dan juga Bekasi hanya empat jam perjalanan tol Cipali, namun karena adanya aturan tentang mudik di masa pandemi, keluarga besar penulis memilih mengikuti aturannya pemerintah.

Memang terasa sepi, tak terlihat hamparan kasur dan bantal warna warni sebagai alas tidur.Ruang tengah yang biasanya ramai dengan bocah bocah yang siap menuju peraduan, terasa senyap. Inilah lebaran tanpa hadirnya anak, cucu dan cicit Emak.

Saat selesai sholat ied saatnya bertatap muka nih, beruntung sinyal saat lebaran bisa diandalkan dan jarak Kuningan-Karawang dan Bekasi lancar jaya, penulis ngobrol dengan kakak perempuan dan ponakan lelaki yang berada di kabupaten Bekasi.

Sedangkan ponakan perempuan yang berada di Karawang telah bersiap dengan dua krucilnya. Setelah melakukan bukber virtual saat ramadan yang lalu, lebaran pun asyik asyik saja dengan bertegur sapa melalui WhatApp, ini adalah pembiasaan, adaptasi baru, yang penting bisa bertutur kabar, dan alhamdulillah semua terjadi dengan normal.

Pandemi Semoga Lekas Pergi Dari Tanah Air Tercinta

Bosan dengan situasi harus menahan diri, pandemi bukan saja meluluh lantakan aspek kesehatan, semua norma kehidupan terasa dampaknya, para pekerja kehilangan pekerjaan, mungkin sekali angka kemiskinan di daerah perkotaan terus meningkat. Hal ini membuat kita semua merasa bersedih.

Harapan ke depan, semoga pandemi untuk di tahun ketiga nggak usah menyapa, segala letih dan lelah dicukupkan di tahun kedua adanya pandemi.Dengan moment lebaran, semoga tidak ada ledakan pasien yang terinfeksi Corona. Ya Allah yang Maha Pengenggam kehidupan kami, cukupkan saja si Corona di tahun 2021.

Jangan lagi kami dengar, anak bangsa, para medis dan orang orang orang yang kami sayangi terkena Covid. Semoga bangsa ini kuat dan dikuatkan agar saling menjaga. Jangan lagi ada hoax dan menakut nakuti rakyat jelata seperti kami. Pandemi cukuplah kalian bermain di bumi Nusantara ini dan pulanglah agar kedamaian di negeri kami terajut kembali.

Silahturahmi Virtual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun