Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Centong

10 Mei 2021   16:25 Diperbarui: 10 Mei 2021   16:32 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                   

Retno bergegas menuju arah kegaduhan yang berasa dari arah meja kasir, terlihat beberapa pengunjung berdiri seakan ingin tahu apa yang terjadi. Suasana buka puasa merupakan saat sedang waktu ramai para pengunjung untuk berbuka.

               " Kok ribut ribut? Ada apa sih?" tanya Retno kepada Maya yang berdiri di meja kasir.

               "Itu lho Bu, ada orag gila memaksa masuk, untunglah pak Satpam sigap membawa orang itu keluar," jawab Maya kepada Retno.

Retno melempar pandang ke arah jalan raya, diantara laju kendaraan ia dapat melihat sosok dengan pakaian compang camping duduk berlutut memunggungi arahnya, mungkinkah dia orangnya? Beberapa jenak Retno menghela nafas, entah mengapa kota ini rasanya kedatangan orang orang gila, apakah karena pandemi sehingga banyak orang yang stress dan menjadi gila? Entahlah.

Retno tersenyum kecil, omzet penjualan hari ini relatif memuaskan, larangan mudik di akhir Ramadan membuat orang orang yang tak pulang kampung memilih menikmati Ramadan denga berburu kuliner. Meski memang untuk tahun ini pun bukber dibatasi, dan Retno pun memahami peraturan pemerintah ini.

Langkah  Retno menuju mobil berwarna biru metalik, terlihat Pak Burhan telah bersiaga di depan mobilnya, dengan senyum ramah, pria paruh baya yang bertugas sebagai petugas keamanan ini memandu mobil Retno dari tempat parkir rumah makan, perlahab mobil bergerak ke arah jalan raya.

Beberapa detik kemudian mobil terhenti dan klakson berkali kali terdengar, Retno melihat di depannya pria tertelungkup menghalangi laju mobilnya, dengan gemas Retno keluar mobil dan memastikan siapa yang seenaknya tidur sembarangan. Terlihat Pak Burhan tergopoh menuju arahnya.

Sekuriti senior itu memeriksa tubuh yang melintang itu, dan ia pun bergumam.

              " Ya Ampun ini kan orang gila yang tadi sore ingin masuk ke rumah makan kita bu," ujar Pak Burhan.

Ia pun membalikan tubuh orang gila tersebut, diantara lampu jalanan dan juga lampu mobil yang masih menyala, Retno melihat dengan jelas wajah orang gila tersebut hatinya mendesir, jantungnya berdegup kencang.Wajah itu identik sekali dengan pria yang selama ini Retno ingin melupakan namun juga ia merindukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun