Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Uang Elektronik Anugerah Indah Literasi Keuangan Digital Zaman Milenial

31 Agustus 2020   18:51 Diperbarui: 31 Agustus 2020   19:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di halte Cawang UKI terdapat mesin kartu uang elektronik(dokpri)

Uang koin nan berat jika digunakan dalam skala besar menjadi inspirasi hadirnya uang kertas, menurut sejarahnya uang kertas pertama kali di gunakan di daratan China saat pemerintahan Dinasti Tan pada tahun 618-907, sejak saat itu pula penggunaan uang kertas makin populer ke seluruh dunia hingga saat ini. Namun di China pula tanda tanda dominasi penggunaan uang kertas tampaknya akan digantikan oleh produk bernama cashless. Dengan penduduk sebesar 1,3 milyar dan data pengguna internet menurut Statista bahwa Negeri Tirai Bambu ini pengunaan jejaring internet mencapai 829 juta.

Uang elektronik sepertinya akan segera menjadi pilihan bagi kebanyakan penduduk dunia. Di negeri kita tercinta Indonesia, data Bank Indonesia menyebutkan bahwa pada April 2020, transaksi perbankan mengalami kenaikan 37,35%, selain itu pula ada kecenderungan bahwa trend transaksi uang elektronik pada bulan April 2020, tumbuh subur di angaka 64,48%.

Stabilitas Sistem Keuangan merupakan tanggung jawab bersama, beruntung pula berada di zaman milenial alias zaman now, bahwa penggunaan uang elektronik merupakan anugerah indah literasi keuangan digital, penting bagi kita semua untuk meningkatkan literasi keuangan bagi lapisan masyarakat, karena akan berdampak yaitu penggunaan produk dan jasa keuangan akan semakin naik, diharapkan adanya perubahan seseorang yang tadinya tidak mengerti literasi keuangan menjadi mengerti tentang literasi keuangan.

Setiap warga Indonesia semestinya memanfaatkan produk keuangan secara lebih elegant, semakin kita cerdas untuk menggunakan produk keuangan akan lebih baik lagi karena bisa membantu mengelola keuangan, lagi pula saat ini pemerintah semakin memperluas akses keuangan kepada masyarakat. Sebagai blogger tentu saja dengan menuliskan manfaat produk keuangan ibarat membantu pemerintah meski lewat tulisan, sebab dengan tulisan akan memberi pengaruh kepada para pembaca.

Scan QR-Kode Dari Mulai Makanan Hingga Berinfaq

Kolasi pembayaran scan QR-Kode yang ada di masjid(dokpri)
Kolasi pembayaran scan QR-Kode yang ada di masjid(dokpri)
                                                                                    

Disebuah warung pinggir jalan daerah Condet, dengan menu andalan nasi goreng dan produk olahan yang terbuat dari mie, terlihat si pemilik warung cekatan menyiapkan pesanan, setelah itu beberapa saat tak tertolaklah hidangan yang di sajikan, usai bersantap maka saatnya untuk membayar, ternyata ada dua pilihan yakni transaksi konvensional dan juga dengan cara scan QR-Kode, pilihan yang terakhir yang membuat penulis sedikit terkejut. Ternyata warung yang nyempil di depan sebuah mushola telah menggunakan transaksi uang elektronik.

Pengalaman serupa di alami penulis saat menikmati kuliner di kawasan Cawang, di depan kafe telah terpampang bahwa untuk pembayaran makanan bisa dilakukan dengan menggunakan transaksi dari smartphone, selesai menyantap Nasi Chicken Katsu maka selanjutnya hanya menempelkan smartphone dengan QR-Kode yang berada di meja kasir, nggak ribet maka transaksi pun terjadi.

Pak Irwan yang menjadi korban PHK karena pandemi Covid-19, dengan uang pesangon yang ia terima, kini Pak Irwan berjualan tempe mendoan, para penikmat mendoan bisa mencicipi dagangannya dan saat ini ia pun telah melayani penjualan mendoan dengan bergabung dengan salah satu financial technolgy, ngorder tempe mendoan dengan aplikasi dan bayarnya bisa cashless meski juga tunai pun tetap dilayani.

Penggunaan uang elektronik tak melulu soal bayar makanan di warung maupun caf, kini bila ingin beramal baik dengan cara menginfaqan rezeki yang kita bisa punya. Dimasjid masjid lazim kotak amal "berjalan" dan orang orang memasukan uang ke dalam kotak, tapi kini lain cerita, saat penulis berada di masjid An Nuur Bio Farma dan juga masjid Salman ITB yang menempelkan QR-Kode di depan masjid, jamaah pun bisa memanfaatkan scan untuk bersedekah. Hal yang sama dilakukan oleh masjid Al Azhar Jakarta Selatan, namun untuk masjid Al Azhar, jika jamaah ingin berdonasi disediakan mesin EDC.

Buat berbuat bajik atau pun jajan dengan kuliner pilihan, uang elektronik memberi sensasi tersendiri, rasanya beda gitu antara  menscan QR-Kode dengan memasukan ke kotak amal, mungkin seiring berjalannya waktu bahwa berinfaq dengan uang elektronik menjadi hal yang biasa di rumah ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun