Tetiba ada sejumlah aktivis BEM Mahasiswa mengkritisi penggunaan hotel bintang lima yang disediakan oleh pihak Pemerintah Daerah DKI Jakarta terhadap para petugas medis, menurut mereka hal itu merupakan hal yang berlebihan jika tenaga medis menginap. Seperti yang kita ketahui bersama, dalam hal ini Pemprov DKI mengupayakan penginapan bagi tenaga medis dan juga relawan di Hotel Grand Cempaka yang merupakan hotel berbintang milik Pemprov DKI.
Tenaga medis adalah garda terdepan dalam penanggulangan bahaya pandemic Covid-19, tugas mereka begitu berat, berjibaku langsung dan juga mesti berhati hati agar tidak tertular virus Corona ketika bertuga, belum lagi pemakaian Alat Pelindung Diri yang seadanya sehingga mereka pun bukan lagi rawan terpapar namun malah menjadi korban dari virus tersebut.Ikatan Dokter Indonesia pada tanggal 5 April 2020 menginformasikan bahwa paling tidak ada 18 dokter yang meninggal dunia setelah terpapar virus Covid-19, hal ini merupakan sesuatu yang sangat menyedihkan bagi dunia kesehatan di Indonesia, rasanya ada haru ketika melihat berita berita yang mengabarkan dokter dokter itu berpulang.
Kita sepakat bahwa mereka yang berjibaku, terutama tenaga medis adalah orang orang yang berhati mulia dengan semangat sekuat baja, layak bagi mereka setelah bertugas di front terdepan untuk menanggulangi wabah Covid ini mendapatkan pelayanan kelas utama di hotel berbintang, lelah mereka bisa terlepaskan saat beristirahat di hotel, adilkah kita menghakimi mereka dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Pemprov DKI itu berlebihan? Pernah nggak sih para mahasiswa itu mendengar, ada dari para tenaga kesehatan itu terusir dari tempat mereka mengontrak gegara ditakutkan akan menularkan virus Corona.
Sangat tepat jika Pemprov menempatkan ara tenaga medis di hotel. Beruntung apa yang dilakukan Pemprov DKI di ikuti juga oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Muhammad Ridwan Kamil memberikan fasilitas serupa.
Gubernur Jawa Barat memberikan support dan menempatkan mereka di Hotel Prama Grand Preanger yang lokasinya terletak di Jalan Asia Afrika Kota Bandung. Selain itu gubernur pun akan mengupayakan pengadaan Alat Pelindung Diri agar mereka yang bertugas tetap aman saat menghadapi pasien virus Corona. Jumlah kamar yang disediakan adalah 200 kamar dan baru terisi 23 kamar.
Semoga semakin banyak pihak pemerintah daerah yang mengupayakan hal serupa seperti yang dilakukan oleh Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, jangan hiraukan ucapan mahasiswa yang menganggap nginepnya para tenaga medis di hotel berbintang itu lebay dan bermuatan politis.
Ayo para gubernur di masing masing provinsi, alokasikan dana untuk memberi yang terbaik bagi para pejuang kesehatan, jangan sampai lelah mereka sia sia dan mereka memang perlu dukungan dan sokongan dari kita semua. Tak perlu berhitung hitung untuk urusan yang penting ini. Tenaga medis berhak mendapatkan pelayanan kelas utama, dari mereka pula kita belajar akan kesetian profesi.
Bagi para pengkritik, cobalah berempati dengan para pejuang kesehatan ini, sekali kali nalar pun semestinya digunakan, ambil hikmah dari pekerjaan mereka yang tentunya tak bisa ditukar dengan materi semata. Berharap Covid-19 ini segera berlalu dan kehidupan pun normal kembali, cukuplah mereka berada di garis depan dan kita jangan berecoki dengan opini opini, optimis Indonesia bisa mengalahkan virus Corona dengan segera dan tatap optimisme bahwa kita akan bisa bersama sama menatap gemilangnya kemenangan melawan Covid-19.
