Curahan Hati Buruh di Zona Merah Pandemi Covid-19

3 April 2020 adalah jumat ke 2 untuk peniadaan sholat jumat bagi masyarakat di Kabupaten Bekasi, dari link milik Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi per tanggal 3/04/2020, ada 836 Orang Dalam Pemantauan, 183 Pasien Dalam Pengawasan dan Positif ada 23 orang. 

4 orang sembuh dan 4 orang meninggal. Selain itu ada seruan tentang Penyelenggaraan Ibadah Berjamah dari MUI kabupaten Bekasi yang tertuang dalam Surat bernomor 40/MUI/KAB-Bekasi/III/2020 yang meniadakan Sholat Jum'at dan menggantinya dengan sholat dzuhur di rumah masing masing.

Suasana masjid Al Hikmah ketika memasuki waktu sholat Jum'at(dokpri)

Kabupaten Bekasi yang mempunyai 7 kawasan Industri terbesar di Asia Tenggara dengan juimlah pekerja atau buruhnya ribuan orang, tetap melaksanakan kerja dan rutinitas harian, jalan jalan utama masih dijejali kendaraan bermotor menuju pabrik pabrik, ada memang sebagain meliburkan karyawannya namun masih banyak pula karyawan yang tetap bekerja. 

Bagaimana dengan penulis? Saat ini memang masih tetap bekerja di sebuah gudang retail, meski ada beberapa toko yang ditutup namun masih ada juga toko yang beroperasional sehingga pengiriman barang tetap dilaksanakan.

Tetap kerja meski ada beberapa kali pergantian shift di gudang penulis, mulai berlakunya dua shift hingga jam 21 malam, diganti menjadi dua shift hingga jam enam sore dan kini memberlakukan satu shift kerja dari jam 8 pagi hingga empat sore. 

Jika karyawan lainnya atau para aparatur sipil, anak sekolah telah lama berada di rumah, kaum buruh tetap bekerja dengan perasaan campur aduk, bagaimana pun berada di zona merah itu menggentarkan hati, bisa jadi hal hal yang di khawatirkan terjadi, namun jauh jauh dah jangan sampai tertular.

Disediakan juga sih tempat cuci tangan dan juga hand sanitizer saat akan memasuki gudang, cek suhu tubuh, pemberian multivitamin dan sesekali di bagi masker. Namun tetap saja berada di keramaian dan juga banyak berada diantara orang orang ada perasaan was was. 

Entah apa yang dikerjakan kawan kawan buruh di kawasan industry, semoga saja mereka tetap sehat. Dilematis juga ternyata, jika pun berada di rumah maka besar kemungkinan tak dibayar karena di perusahaan penulis sistemnya no work no pay, nggak kerja ya nggak dibayar.

Mohon maaf jika sepertinya kami tak mengikuti aturan Diam Di Rumah, pilihan tetap bekerja adalah hal yang realistis, menyuruh kami untuk Diam Di Rumah tentu merupakan satu hal yang pelik karena ini urusannya dengan perut keluarga kami. 

Berada di zona merah pandemic Virus Corona adalah pengalaman yang tak bisa di lupakan seumur umur, jadinya rutin minum multivitamin, dan di jam sepuluh karyawan di perbolehkan keluar gedung untuk berjemur ketika jam menunjukan pukul sepuluh pagi. Untuk teman teman di seluruh nusantara, doakan kami ya yang berada di zona merah ini untuk tetap sehat dan bisa tetap beraktifitas, menuju ke tempat kerja dan pulang ke tempat kerja bagi kami adalah perjuangan tersendiri. Tak pernah tahu apakah virus Covid-19 sudah ada di dekat tempat kerja atau belum merupakan misteri yang membuat kita selalu berjaga.

Semoga masa masa sulit ini segera berakhir, sejujurnya semakin bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di kabupaten Bekasi menjadi hal yang membuat semua cemas, saat ini pemerintah kabupaten Bekasi menyiapkan karantina kesehata bagi warga yang berstatus ODP maupun PDP, berharap agar para buruh di Bekasi tetap sabra dan tawakal menghadapi peristiwa ini, buruh pun tetap ingin sehat, ingin berdiam di rumah, syukur syukur nggak dipotong gaji, jadi buruh itu berat, biar kami saja yang ada di pabrik pabrik atau gudang asal nggak kena virus Covid-19, salam dari buruh yang berada di zona merah pandemik Corona.